Percepatan vaksinasi oleh Puskesmas Woha di Desa Tente.
Bima, Bimakini.-Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, berjanji akan terus menggenjot percepatan vaksinasi yang ditargetkan mencapai 50 persen hingga akhir tahun 2021 mendatang. Upaya ini dilakukan selain untuk memotong mata rantai penyebaran Covid-19, juga menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Bahkan untuk mendorong target tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima mengaku akan terus memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada, untuk mencapai target vaksin 50 persen hingga akhir tahun 2021 tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Fahrurahman M.Si, cukup optimis dengan target vaksinasi di tingkat Kabupaten Bima sampai akhir tahun dapat dicapai.
Karena diakui mantan Kadis Kominfostik Kabupaten Bima tersebut, selama ini juga pihaknya sudah menerjunkan kekuatan penuh dengan berbagai upaya untuk percapatan capaian vaksinasi ini. Hanya saja, kini lebih di tingkatkan lagi oleh berbagai pihak.
“Kerja luar biasa dari tenaga kesehatan di dukung penuh oleh TNI-POLRI patut kita apresiasi. Satuan tugas penanganan covid-19 dan vaksin bekerja dengan luar biasa dalam mencapai target percepatan vaksin,” ujarnya.
Diantaranya sambung Fahrurahman, seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) di setiap kecamatan yang ada di 18 Kecamatan di Kabupaten Bima, harus terus berupaya melaksanakan vaksin secara terpadu.
Hal ini juga langsung direalisasikan oleh para puskemas dan salah satunya adalah Puskesmas Woha pada beberapa hari belakangan ini, sejak Minggu (31/10) lalu.
Puskesmas Woha memberikan pelayanan vaksinasi untuk masyarakat, dan di pusatkan di Tugu Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Pelayanan ini langsung di buru masyarakat sekitar yang membutuhkan vaksin baik tahap satu dan dua.
“Alhamdulillah syukur ada buka pelayanan terus di berbagai tempat, sampai di hari libur pun ada. Kita jadinya ga mesti harus ke Puskesmas,” ujar salah satu warga, Burhan kepada media ini Senin (01/11) kemarin.
Vaksin diakui warga Belo ini, kini menjadi kebutuhan warga terlebih yang memiliki kepentingan khusus seperti perjalanan luar daerah serta dengan urusan pemerintahan.
“Kalau sudah menjadi kebutuhan seperti saat ini, pemerintah tidak perlu capek-capek mengajak masyarakat. Kita sendiri yang mendatangi nya,” tutup pria parubaya tersebut. IKR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
