Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Kerahkan Semua ‘Jurus’, Kecamatan Woha Klaim Capaian Vaksin Sudah 70 Persen

Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M Not, MPd saat memantau pelaksanaan vaksin.

Bima, Bimakini.- Berbagai upaya dan ‘jurus’ dilakukan pemerintah dan stakeholder nya dalam mengejar target capaian vaksin 70 menjelang akhir tahun 2021 ini. Terlebih di Kabupaten Bima, disebut sebagai daerah terendah capaian vaksinasi.

Meski demikian, salah satu kecamatan yakni
Kecamatan Woha mengaku, sudah mencapai target sebanyak 70 persen. “Di Woha kita sudah menuju 70 persen kok. Tinggal kita entry datanya saja, karena kemarin masih pakai sistem manual dan ada gangguan signal kemarin. Makanya di sistem masih tercatat 60-an persen lebih,” ujar Kepala Puskesmas Woha, dr Dewi Puspaningsih menjawab media ini.

Capaian ini dikatakan Dewi, karena pihaknya telah melakukan berbagai cara serta ‘jurus’ untuk memvaksin masyarakatnya. Mulai dari menyelipkan jadwal vaksin saat Posyandu, hingga membuka ke gerai-gerai di setiap sudut wilayahnya. Serta memburu masyarakat sampai ke rumah-rumahnya.

Upaya lain pun dilakukan lanjut Dewi, yang bekerjasama dengan aparat kepolisian yakni dengan vaksin drive thru. Cara ini juga d niilai ampuh dalam mengajak masyarakat agar mau divaksin.

Karena harus diakui beber Dewi, kendala terbesar dalam vaksin di musim hujan akhir tahun 2021 ini, masyarakat di wilayah nya yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, tengah melakukan cocok tanam.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Jadi benar-benar kita kejar kapan waktu yang tepat agar semuanya tervaksin,” ungkap Dewi saat melalukan vaksinasi massal di SMAN 1 Woha kemarin.

Sisa masyarakat yang belum divaksin target Dewi dan stakeholder lainnya, akan dicarikan jurus ampuh lain agar mereka dapat divaksin. Dan kebanyakan, masyarakat yang belum vaksin ini adalah vaksin tahap dua.

“Masyarakat pikir, setelah vaksin tahap satu sudah cukup. Padahal harus lanjut ke tahap dua. Supaya imun benar-benar terjaga dan terhindar dari Covid-19,” tukasnya.

Sementara itu Camat Woha Irfan HM Nor S. Sos mengaku, sisa waktu beberapa hari lagi ini akan dipergunakan sebaik mungkin oleh pihaknya dalam mengejar target vaksinasi kepada masyarakat belum divaksin.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Diakuinya, masih ada sekitar seribuan warga saja yang belum divaksin. “Masing-masing desa itu ada sisa ratusan warga saja. Kami optimis tuntas kok sebentar lagi,” ujar Irfan menjawab media ini.

Sikap optimis itu diyakininya akan tercapai, mengingat pengalaman sebelumnya yang awalnya hanya 23 persen saja mampu mereka dongkrak menuju 50 persen hanya waktu belasan hari saja.

Kedepan pihaknya akan menggerakkan semua perangkatnya terlebih ke aparat desa, agar semua bergerak dan memburu masyarkat yang belum divaksin tersebut, hingga tuntas sebelum deadline tanggal 22 Desember mendatang.

Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat belum divaksin, baik tahap dua terlebih yang belum sama sekali, agar sadar diri untuk langsung datang ke Puskemas atau gerai-gerai terdekat yang melayani vaksinasi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sementara itu salah satu pelajar di SMAN 1 Woha, Neisya Dwi Ratna mengaku salut dengan upaya pemerintah dalam mengejar vaksinasi terlebih hingga ke tingkat pelajar.

Dimana katanya, rata-rata para pelajar awalnya takut untuk divaksin. Terlebih setelah mendengar berbagai kabar miring via gawai smartphonenya. Hingga katanya ketakutan pun melanda ia dan teman-teman sekolahnya.

“Saya kan tipenya overthinking Mas, Awalnya saya takut banget, takut jadi gini dan gitu lah. Tapi setelah disuntik rasanya biasa aja kayak vaksin pertama. Kayak digigit semut,” selorohnya kepada media ini seraya tertawa lepas dengan menutup mulutnya yang dipakaikan masker.

Gadis yang kini duduk di kelas 11 itu memberikan apresiasi luar biasa kepada pemerintah dalam mensosialisasikan vaksin. Utamanya kepada Pemerintah Kecamatan Woha yang rela mengeluarkan berbagai ‘jurus’ agar warga serta pelajar agar mau divaksin.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Sebentar lagi kan vaksin kata Pak Camat tadi mau masuk ke siswa SD. Nah tantangannya harus lebih pintar lagi mencari cara bagaimana agar siswa SD mau divaksin,” ucapnya dengan nada serius.

Harus diakui lanjut Neisya, siswa SD rata-rata takut akan jarum suntik. Untuk itu katanya, pemerintah harus benar-benar mencari ‘jurus’ ampuh agar anak-anak mau divaksin.

“Karena betul juga lho yang dikatakan pemerintah itu, abis vaksin itu lebih sehat. Saya buktinya jadi lebih sehat dan jarang sakit. Semua kita semua terhindar dari korona,” pungkasnya sambil menatap layar smartphonenya. IKRA HARDIANSYAH

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Satuan Binmas Polres Bima kembali melakukan penyuluhan Kamtibmas dan Sosialisasi akan pentingnya Vaksin Covid-19 pada sejumlah Desa di Kabupaten Bima. Kali ini...

Peristiwa

Mataram, Bimakini.- Badan Intelijen Negara (BIN) terus menggencarkan percepatan vaksinasi Covid-19 demi memenuhi target 70 sampai 75% populasi secara nasional. Percepatan vaksinasi itu berlaku...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Kapolda NTB, Irjen Pol. Drs. Djoko Poerwanto menyampaikan apresiasi atas capaian vaksinasi di Kabupaten Bima yang sangat cepat. “Luar biasa, capaian vaksinasi...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Percepatan vaksinasi bukan sekadar menyukseskan event MotoGP 2022. Namun,  bagaimana melindungi warga dari paparan virus corona. Hal itu ditegaskan Kapolda Nusa...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kapolda NTB telah mencanangkan program percepatan Vaksinasi khusus Dosis II dengan target 80 persen untuk Kabupaten Bima. Terkait program tersebut, wilayah Kecamatan...