Bima, Bimakini.- Terkait pembangunan masjid di lokasi proyek relokasi rumah dampak banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima diminta dibongkar. Pemuda Bolo meminta agar bagian atap masjid tersebut dibongkar karena menyerupai kontruksi rumah ibadah lain.
“Bagian atap masjid itu harus dibongkar karena tidak mencirikan arsitektur masjid atau mushalla umumnya,” tegas Pemuda Bolo asal Desa Tambe, Asikin.
Kata Asikin, jika pihak pelaksana tidak mengubahnya, maka pemuda Bolo akan menghentikan kegiatan pembangunan rumah dampak banjir. “Kami tidak main – main terkait hal itu, jika bagian atap masjid tidak dibongkar dan dibikin kubah,” ancamnya.
Pemuda muda lainnya, Caca meminta pihak pelaksana agar kontruksi bangunan masjid di relokasi rumah dampak banjir diubah. Perlu diperhatikan sebutnya, bagian atap masjid sedikit pun tidak menggambarkan ciri khas Islam, tapi menyerupai tempat ibadah agama lain. “Yang penting kita sudah ingatkan, kalau ngeyel. Siap – siap menerima akibatnya,” ucapnya.
Sebagai putra asli desa setempat, sebutnya, merasa terpanggil melihat kondisi bangunan masjid itu. Sehingga perlu disikapi serius agar tidak menimbulkan masalah.
“Warga menilai terkait pembangunan masjid itu terindikasi ada kepentingan lain dan itu harus dihindari. Supaya tidak menimbulkan masalah,” tandasnya.
Menanggapi permintaan Pemuda Bolo, Kontraktor Hutama Karya (HK), Ngurah Theo mengatakan, masalah desain itu rasanya owner bahkan di Kabupaten Dompu seperti itu. Sehingga patut dipertanyakan dasar sorotan publik.
“Masalah desain itu urusan konsultan. Kita selaku kontraktor cuma sebagai pelaksana desain yang sudah disetujui oleh konsultan dan PPK,” singkatnya. KAR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.