Dompu, Bimakini. – Akhir-akhir ini, isu penolakan tambang PT Sumbawa Timur Mining (STM) yang beroperasi di Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u ramai digencarkan para aktivis.
Bahkan, isu itu dikait-kaitkan dengan Bupati Kabupaten Dompu. Bupati dinilai sebagai dalang dalam mengkampanyekan isu tolak tambang PT Sumbawa Timur Mining yang kini masih tahap eksplorasi.
Menanggapi hal itu, Bupati Kabupaten Dompu, Kader Jaelani (AKJ), Rabu (22/12/2021) menegaskan bahwa, dengan terbatasnya lapangan kerja di Dompu. Dia berharap agar PT Sumbawa Timur Mining (STM) dapat mempekerjakan masyarakat Dompu sebanyak-banyaknya.
Setelah berkoordinasi dengan PT Sumbawa Timur Mining, harapan itu katanya belum siap ditampung pihak perusahaan. Alasannya, karena masih tahap eksplorasi. Sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan masih sangat terbatas.
Dikatakannya, kemungkinan hal tersebut yang belum dipahami para aktivis penolak tambang. Dia berjanji akan bertemu dengan para aktivis tersebut, memberikan pemahaman bahwa setelah masuk tahap eksploitasi maka tidak ada alasan bagi PT Sumbawa Timur Mining untuk menolak tenaga kerja lokal dalam jumlah yang lebih banyak.
“PT Sumbawa Timur Mining (STM) jelas dan harus kita dukung, kita ini perpanjangan tangan Pemerintah Pusat. Kalau sudah dikeluarkan izin oleh Pemerintah Pusat, mau tidak mau kita (Pemerintah Daerah) harus membuka diri,” terangnya menjawab pertanyaan wartawan.
Soal adanya 852 tenaga kerja dari berbagai bidang yang direkrut PT Sumbawa Timur Mining, dengan persentase 60 persen tenaga kerja lokal yang dikerjakan dibidang eksplorasi mineral dan dibidang eksplorasi geomineral, serta diberbagai bidang strategis lainnya. Bupati akan melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran hal itu.
“Jika benar ada 60 persen tenaga kerja lokal yang direkrut PT Sumbawa Timur Mining, maka itu sudah sewajarnya,” urainya.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Dompu dibidang pertambangan. Pemerintah Daerah akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) khsusus pertambangan yang akan bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Mataram.
“Insya Allah secepatnya, tahun 2022 dapat direalisasikan,” cetusnya.
Ditanya soal kontribusi PT Sumbawa Timur Mining (STM) untuk Daerah. Bupati Dompu mengaku belum mengetahui secara jelas. Namun, waktu lalu dia hanya menerima bantuan alat medis penanganan COVID-19 senilai Rp 2 Milyar dalam bentuk barang.
“Soal tolak tambang, nanti kita agendakan pertemuan dengan mereka yang tolak tambang, membahas apa alasan ditolak. Nanti kesannya gak baik bagi Pemerintah Daerah. Nanti dicurigai Pemerintah Daerah yang menyuruh, karena kebetulan yang tolak ini ada beberapa tim saya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, dia juga dengan tegas meminta kontribusi nyata PT Sumbawa Timur Mining untuk masyarakat Dompu. Terutama dapat mengirimkan 25 orang Dompu untuk di sekolahkan pada bidang pertambangan.
“Tetapi, mereka (PT STM) bertahan hanya 10 orang saja,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Bupati juga meminta agar PT Sumbawa Timur Mining menyampaikan kepada Pemerintah Daerah terutama material yang dikeluarkan selama tahap eksplorasi yang kini begitu lama, sebagai bentuk keterbukaan.
“Ini penting, agar nanti kami dapat mengecek dilaboraturiim. Sehingga kita dapat mengetahui ini masih tahap eksplorasi atau sudah bisa masuk tahap eksploitasi. Jangan sampai hanya eksplorasi-eksplorasi saja,” terangnya. AZW
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.