Bima, Bimakini.- Seorang pemilik akun medis sosial Facebook dilaporkan ke Polres Bima Kabupaten, karena diduga menghinda warga Sila. Akun atas nama PUTRA ANK BUNGSU dilaporkan, Senin (3/1/2022), sekitar pukul 13.10 Wita.
Warga Sila, Yudi Azkar, membenarkan telah melaporkan warga Desa Soro, Kecamatan Lambu itu. Karena telah menghina secara keseluruhan kaum hawa yang ada di Sila.
“Laporan pengaduan telah diterima pihak kepolisian. Yakni dengan Nomor STTPL15/02022/SPKT/Res Bima,” ujar Yudi, Rabu (12/1/2022).
Kata Yudi, melalui akun Facebook miliknya, Abdul Wahab mengunggah komentar yang menghina orang sila dengan Bahasa atau tulisan menggunakan bahasa daerah bima “Dou silaa wti tho di wehaa kaweil mbotoma kadira sunda kne di mda rahii, penting nae mata uang. Wei dou weindai, rahi dou irahi ndai asal banyak harta. Artinya “Orang sila tidak pantas untuk dijadikan istri karena banyak yang gatal seperti pelacur biarpun di tangan suami. Yang penting besar mata uangnya, istri orang sama dengan istri sendiri, suami orang sama dengan suam sendiri.
“Apa yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook PUTRA ANK BUNGSU membuat warga sila geram, sehingga sepakat untuk membawa ke ranah hukum dan jelas – jelas melanggar UU ITE,” tuturnya.
Dia berharap, pihak kepolisian harus mengusut tuntas kasus tersebut dan pelaku mendapat hukuman setimpal sesuai yang dilakukannya.
“Polisi harus atensi kasus tersebut, sehingga ada efek jera bagi pelaku,” ungkap Yudi.
Warga Sila lainnya, Muslim Al Mukminah mendesak kepolisian segera mengusut kasus tersebut supaya tidak menimbulkan gejolak. Bahkan menurutnya, jika kasus tersebut tidak diatensi maka akan ada pergerakan yang dibangun masyarakat sila. “Pelaku wajib dihukum karena telah menghina warga sila,” ucapnya.
Dia juga mendesak anggota DPRD Kabupaten Bima, khususnya yang berasal dari Dapil Bolo dan Madapangga. Yakni mengambil peran untuk mendesak kepolisian guna mengusut kasus tersebut.
“Wakil rakyat jangan hanya butuh rakyat pada momentum pemilihan saja. Tapi buktikan kecintaannya terhadap warga sila, apalagi yang dihina kaum hawa,” ujarnya.
M Irfansyah mengaku, jika pihak berwenang apatis untuk menangani kasus tersebut. Maka jangan kaget terjadi penghadangan di jalan lintas Sila – Bima. “Karena menyangkut harga diri dan martabat,” ujarnya. KAR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.