Bima, Bimakini.- Aliansi Petani Bima (APB) akan melepas mobil dinas yang sendera asalkan, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE, menerima mereka untuk audiensi. Pasalnya, empat kali mereka melakukan aksi di Kantor Pemda Bima, belum ada kesanggupan untuk melakukan pertemuan.
Busran, dari Aliansi Petani Bima, mengatakan, saat aksi sebelumnya juga, mereka bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda), Drs H Taufik HAK, MSi. Saat itu, Sekda membuat surat pernyataan akan menyampikan aspirasi mereka untuk audiensi dengan Bupati Bima. “Sampai saat ini, kami menunggu, tapi tidak ada kabar. Kami hanya akan mau audiensi dengan kepala daerah, pengambil kebijakan, bukan dengan lainnya,” tegas Busran, Senin (10/1/2022).
Tuntutan yang akan mereka sampaikan, kata Busran, diantaranya soal distribusi pupuk dan harga pupuk. Pengawasan selama ini dinilai lemah dan menyebabkan kerugian besar bagi petani. Demikian juga dengan obat-obatan pertanian lainnya yang cenderung tinggi.
Akibatnya, kata dia, biaya produksi petani tinggi dan terkadang ketika harga anjlok, maka petanilah yang menderita. “Lantas dimana pemerintah saat situasi seperti ini. Saat pupuk sulit, saat pupuk mahal, saat obat-obatan pertanian harganya meroket. Ketika harga hasil pertanian terjun bebas, kemana pemerintah,” ujarnya.
Dikatakannya, penyanderaan mobil dinas ini hanya ingin memancing, agar kepala daerah mau mendengar dan menerima mereka untuk audiensi.
Selain itu, kata dia, mereka menuntut agar petani migran juga dimasukkan dalam RDDK. Merumuskan pembinaan petani yang ada di Bima, dan lainnya. (BE04)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.