
ilustrasi
Kota Bima, Bimakini.- Banyaknya guru, siswa dan orang tua murid yang mengalami gelaja batuk, pilek, demam, membuat Kementerian Agama Kota Bima tidak menerapkan belajar tatap muka, namun secara daring. Penerapan itu mulai diberlakukan Rabu 16 Februari 2022.
Kepala Seksi Madrasah Kementerian Agama Kota Bima, H Furqan mengatakan, meskipun gejala yang dialami sejumlah guru, siswa dan orang tua murid belum bisa dipastikan Umicron, namun sebagai tindakan antisipasi. Selain itu, adanya arahan dari Kementerian Wilayah (Kanwil) Kemenag NTB untuk tidak memaksakan pembelajaran tatap muka.
Kata Furqan, untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Bima, MTSn 2 Kota Bima, MAN 1 Kota Bima, menerapkan belajar daring. Sedangkan MAN 2 Kota Bima memilih untuk belajar sistem ganjil genap sesuai dengan Nomor Induk Siswa. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan diperketat. “Hanya MAN 2 yang memberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas,” ujarnya pada Bimakini.com, Selasa (15/2/2022).
Pembelajaran daring dan terbatas ini, kata Furqan akan diberlakukan selama satu pekan kedepan. Jika situasi membaik, maka akan dilakukan kembali pembelajaran tatap muka.
Ditambahkannya, untuk vaksinasi sendiri di lingkungan madrasah sudah dilakukan, baik dosis 1 dan dua. Bahkan sudah ada yang dosis ketiga. Sedangkan untuk ibtidaiyah usia 6-11 tahun, juga sudah berjalan. (BE04)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
