Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI, Dr H Anwar Usman, SH, MH, saat meresmikan SPBU di Desa Pesa Kecamatan Wawo, Senin (31/1).
Bima, Bimakini.- Pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Dodo 54.841.12 Kecamatan Wawo Kabupaten Bima Provinsi NTB, diresmikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI, Dr H Anwar Usman, SH, MH, di Desa Pesa Kecamatan Wawo, Senin (31/1).
Menandai dimulainya pengoperasi
SPBU itu, Ketua MK RI didampingi Kabag Protokol MK, Budi, Staf MK, Nalom Kurniawan, Direktur PT Roci Karawi Sama Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, H Kasnun H Ahmad, Pengusaha Muda Jakarta, Agus H Ahmad, Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, Kapolres Bima Kota, Dandim 1608 Bima, Camat Wawo, Syarifudin Bahsyar, S.Sos menggunting pita.
Hakim MK yang lahir di Bima ini, mengingatkan agar jadi pengusaha yang jujur dan amanah, sebab dengan modal kejujuran dan amanah akan mendapatkan kepercayaan dari rekan-rekan sesama pebisnis atau pengusaha. Ada niatan suci dari H Kasnun H Ahmad, yang perlu mendapatkan dukungan bersama dari pengusaha Bima yang ada di Jakarta atau daerah lain. Agar sama-sama memikirkan kebaikan bagi Kabupaten Bima dan Kota Bima.
“Coba kita perhatikan dampak positif dari niat baik itu, SPBU Kecamatan Wawo ini akan banyak menampung tenaga kerja dan kebaikan mendapatkan akses kemudahan mendapatkan BBM yang murah,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Tidakhanya itu, kata Ketua MK ini, H Kasnun akan membuka usaha distributor pupuk bersubsidi untuk Kecamatan Wawo dan sekitarnya. Demikian pula ingin membuka pabrik penampung hasil jagung pada petani. Semua itu, harus didukung dengan baik oleh pemerintah setempat. “Kalau hari ini bisa dikeluarkan izinnya kenapa mesti ditunda lagi beberapa hari hingga berbulan-bulan,” katanya.
Dia berharap jadilah pengusaha jujur dan amanah. Tidak licik dan curang. Orang yang tidak jujur akan ditinggalkan temannya meski mengaku keluarga MK. Maka tidak heran ketika Agus H Ahmad yang merupakan adik H Kasnun H Ahmad menggundang dirinya menyampaikan kata sambutan keluarga atas pernikahan putrinya.
Beberapa rekan bisnisnya kaget melihat Ketua MK yang menyampaikan sambutan. Maka tidak heran dua hari kemudian Agus mendapatkan proyek senilai ratusan miliar.
“Coba kalau Pak Agus tidak jujur dan licik, maka rekanan bisnisnya tidak akan percaya meski disebut keluarga MK. Oleh karena itu, modal kejujuran dan amanah harus dijaga,” pungkasnya. (Nas)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
