Dompu, Bimakini. – Harga jual Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani semakin hari makin anjlok. Hingga saat ini, gabah petani hanya diserap tengkulak maupun mitra kerja Bulog dengan harga paling tinggi Rp3.400 rupiah per Kilogram nya.
Padahal, dalam Permendag nomor 24 tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah atau beras, bahwa Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani diserap sebesar Rp4.200 per Kilogram, dan ditingkat penggilingan sebesar Rp4.250 per Kilogram.
Sementara Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan diserap Rp5.250 per Kilogram, dan di gudang Bulog sebesar Rp5.300 per Kilogram.
Tak terima atas anjloknya harga gabah tersebut, sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Dompu kembali melakukan aksi unjuk rasa depan kantor DPRD dan kantor Bupati Dompu, Senin (28/03/2022) pagi.
Dalam orasinya, para petani menuntut Bupati dan Wakil Bupati Dompu, Kader Jaelani – H Syahrul Parsan (AKJ – SYAH) beserta DPRD Kabupaten Dompu agar menyelamatkan petani, menstabilkan harga gabah yang sedang anjlok dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Jangankan sesuai HPP, yang membeli gabah saja tidak ada yang mau. Gabah saya kemarin tidak diterima pengusaha atau tengkulak dengan alasan padi nya terlalu kering. Saya adalah korbanya,” teriak petani.
Senada disampaikan korlap aksi, Son Marhaen. Dia meminta Bupati Dompu dan Ketua DPRD Dompu untuk mengintervensi menaikkan harga gabah sesuai dengan HPP, meminta pemerintah agar menyerap gabah petani.
Selain itu, meminta Bupati dan DPRD untuk menerbitkan Perda tentang perlindungan dan pemberdayaan petani, serta menghentikan masuknya beras dari daerah lain ke wilayah Kabupaten Dompu.
“Waktu rapat tingkat tinggi, Bupati menyampaikan bahwa gabah petani akan diserap sesuai HPP. Hari ini justru berbalik, jangankan membeli gabah sesuai HPP, membeli dengan harga biasa aja tidak ada. Justru hari ini semua gudang tutup semuanya,” terangnya.
Saat melakukan aksi unjuk rasa depan kantor DPRD Kabupaten Dompu, para petani mengajak Ketua DPRD Dompu, Andi Bachtiar dan anggotanya agar sama-sama menemui Bupati Dompu. Usai berorasi secara bergantian depan kantor Bupati Dompu, para petani bersama Ketua dan anggota DPRD diterima langsung Bupati AKJ diruangannya.
Saat menerima massa aksi, Bupati Kabupaten Dompu, Kader Jaelani (AKJ) didampingi Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Andi Bachtiar, Ketua Komisi I dan II, Kadistanbun, dan Kadis Perdagangan Dompu, mengaku bahwa dia telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyikapi persoalan anjloknya harga gabah petani.
Katanya, persoalan anjloknya harga gabah bukan hanya saja terjadi di Kabupaten Dompu, tetapi terjadi secara nasional, NTB dan seluruh daerah lainnya. Meski demikian, pihaknya tetap berupaya agar harga gabah petani di Kabupaten Dompu diserap sesuai HPP.
“Tadi malam kami turun dan bertemu langsung dengan gudang mitra Bulog, menyampaikan keluh kesah petani. Akhirnya mereka (pengusaha) akan menaikkan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp3.700 per Kilogram didepan pintu gudang,” cerita Bupati dihadapan massa aksi.
Usai hearing tersebut, Ketua Komisi I DPRD Dompu, Ir Muttakun., membacakan simpulan dari pertemuan itu. Diantaranya, Bupati dan DPRD akan memanggil kembali mitra kerja Bulog agar dapat menyerap Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp3.700 per Kilogram.
“Selain itu, mendesak Perum Bulog Bima – Dompu untuk segera membuat kontrak kerja pengadaan gabah dengan gudang mitra kerja, hari ini juga. Satgas Pangan akan melakukan pengawasan terhadap pembelian harga gabah, dan penyimpanan gabah,” tegasnya. AZW
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
