Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Literasi, Numerasi dan Inklusi Salah Satu Isu Prioritas Pendidikan di Kabupaten Bima

Pertemuan Pokja Program Inovasi Fase 2 di Hotel Mutmainnah, Selasa.

Bima, Bimakini.-  Peningkatan Kemampuan Literasi, Numerasi dan Inklusi merupakan salah satu isu prioritas pembangunan daerah di Bidang Pendidikan di Kabupaten Bima.

Hal itu, kata Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima, Suwandi, ST, MT merujuk pada Peraturan Bupati Bima Nomor 35 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bima Nomor 11 Tahun 2019 tentang Gerakan Literasi Kabupaten Bima. Peraturan Bupati Bima Nomor 2 Tahun 2020 tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.

“Salah satu misi Kabupaten Bima adalah membangun SDM yang maju, mandiri, berdaya saing dan inovatif dengan pengarusutamaan kesetaraan gender,” ujarnya pada Rapat Kelompok Kerja (Pokja) Program INOVASI Fase 2  Kabupaten Bima di aula Hotel Mutmainnah, Selasa (1/3/2022).

Angka melek huruf (AMH) di Kabupaten Bima dari tahun ke tahun terus meningkat.  Target  untuk tahun 2022, yakni 96,50 dan di tahun 2023, 98,07. Sementara capaian di tahun 2020, 92,04.

Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bima juga terus meningkat, di tahun 2020 7,78 tahun, target di 2022, 7,82 Tahun dan 2023 , 7,84 tahun. Harapan lama sekolah juga alami peningkatan, tahun 2020, 13,29 tahun, target di tahun 2022 naik 13,32 tahun. Di tahun 2023 ditergetkan angka lama sekolah 13,36.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora), Zunaidin, SSos, MM mengatakan, ada problem yang harus dituntaskan terkait dengan lama sekolah atau harapan lama sekolah. Selepas SD di Kabupaten Bima, banyak yang melanjutkan ke luar daerah.

Secara administrasi, siswa tersebut masih tercatat sebagai penduduk Kabupaten Bima. Namun karena melanjutkan di luar daerah dalam pendataan kewilayahan, dinyatakan tidak melanjutkan pendidikan. “Padahal anak ini melanjutkan pendidikan di luar daerah dan memilih sekolah favorit. Untuk itu, perlu kedepannya membangun sekolah unggulan di daerah, sehingga siswa tidak banyak leluar,” ujarnya.

Isu lain yang dibahas dalam pertemuan Pokja Program Inovasi Fase 2 Kabupaten Bima, mengenai sekolah ramah anak. Juga perlu adanya perhatian pada pengelolaan perpustakaan sekolah dan pojok baca desa. (BE04)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Program INOVASI Fase II, memfasilitasi kegiatan refleksi hasil ujicoba instrumen supervisi pembelajaran yang berfokus pada siswa. Kegiatan refleksi ini diikuti oleh Pengawas...

NTB

Dompu, Bimakini.- Wakil Gubernur NTB, Dr HJ Siti Rohmi Djalillah mengapresiasi peran Relawan Literasi di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Bima dan Dompu.  Hal...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Rupanya, implementasi  Teaching at the Right Level (TaRL)  dan ujicoba Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kabupaten Bima menjadi sorotan Nasional. Pasalnya, Kabupaten...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Tim Monev Program INOVASI berkunjung SDN 01 Sari Desa Sari, Kecamatan Sape dan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sari, Rabu 2 November 2022....

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Program INOVASI yang merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia dibidang pendidikan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi secara inklusif.Tim INOVASI...