Dompu, Bimakini. – Anjloknya harga gabah menjadi persoalan serius yang dihadapi petani Kabupaten Dompu.
Melihat persoalan itu, Ketua Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Dompu (AMPD) Jakarta Raya, Azhar., Jum’at (18/03/2022) angkat bicara.
Dia meminta agar Perum Bulog sebagai instansi yang menangani pembelian gabah bertanggung jawab atas anjloknya harga gabah ditingkat petani.
Sebab, dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 20 tahun 2017, Perubahan atas Peraturan Presiden nomor 48 tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum (Perum) Bulog harus mampu menstabilkan harga dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Katanya, pada pasal 5 dalam Peraturan Presiden tersebut. Perum Bulog melakukan stabilisasi harga pangan pada tingkat produsen dan konsumen.
Selain itu, juga disebutkan bahwa, stabilisasi harga pangan pada tingkat produsen, dilaksanakan dengan pembelian pangan oleh Perum Bulog dengan harga acuan atau HPP di gudang Perum Bulog, dalam hal rata-rata harga pasar setempat di tingkat produsen dibawah Harga Acuan atau HPP.
“Negara tidak boleh berbinis dengan rakyat, Perum Bulog harus menjalankan amanat dalam aturan itu,” tegas Azhar dalam tulisannya yang diterima media ini, Jum’at siang.
Diketahui, Bupati Kabupaten Dompu, Kader Jaelani., bersama Kadisperindag, Kadistanbun dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan mengantarkan surat dan bertemu langsung dengan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) RI, DR. Arif Prasetyo Adi, untuk membahas anjloknya gabah petani.
Setelah Kepala BNP mendengar aspirasi petani Dompu yang disampaikan Bupati, Badan Pengan Nasional akhirnya memerintahkan Bulog Pusat untuk mempercepat penyerapan gabah di Dompu.
Kemudian, Direktur Bulog pusat menegaskan bahwa, pada Jumat atau Sabtu Minggu ini, penyerapan gabah petani akan segera dilakukan. AZW
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.