Kota Bima, Bimakini.- Kepala DLH Kota Bima, Syarif Rustaman, menyampaikan, berdasarkan hasil sebaran material di teluk Bima dan mineral yang mengapung tersebut bukan minyak.
“Hasil pengujian mikrokospis ada alga atau lumut laut. Dari uji kekeruhan diambang keruh, jika toleransinya lima, maka ini 70,” ujarnya, Rabu.
Untuk uji klinis lautnya, kata dia, akan dikirim ke Mataram. Tapi “Informasi dan indikasi adanya minyak, belum bisa kami jelaskan itu. Kesimpulan mikrokospis yang kita lihat ada pembusukan lumut laut secara besar-besaran,” terangnya.
Karena terjadi arus bawah, sehingga mengapung ke permukaan. Apa yang menjadi pemicunya masih didalami.
Warga Kota Bima diimbau untuk tidak mengosumsi ikan atau biota laut yang mati karena pencemaran. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi, terutama dampak kesehatan.
Disampaikannya, Sekda Kota Bima juga sudah memerintahkan kepada BPBD untuk mengumumkannya ke warga melalui pengeras suara. Dampak dari pencemaran itu mengakibatkan banyak biota laut mati. (BE04)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.