Mataram, Bimakini.- Tim Ekspedisi Mistis Situs Sejarah dan Kebudayaan Sasak yang di inisiasi oleh PDI Perjuangan NTB dan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 mendapat respon positif dari Masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme citizen diberbagai plafform media sosial yang membincangkan publikasi media action tim ekspedisi Mi6 dan PDIP NTB.
Kehadiran Tim Ekspedisi Sejarah Mi6 dan PDIP NTB seolah-olah mengobati kerinduan dan penasaran Warga Sasak terhadap eksistensi dan kisah sejarah masa lalu leluhurnya yang banyak belum terungkap dan kerap menjadi cerita rakyat semata.
“Alam bawah sadar masyarakat lombok mulai ‘ngeh’ ketika Tim Ekspedisi Sejarah terbentuk. Hal ini dibuktikan dengan ramainya atensi diberbagai medsos maupun liputan media nasional yg masiv. Ditambah lagi sejumlah informasi yang diterima langsung Tim Ekspedisi dari Warga utk menginvestigasi sejumlah kisah sejarah dan bukti artefak yang belum terpecahkan asal usulnya,” kata Ketua Tim Ekspedisi Mistis, H Ruslan Turmuzi melalui Siaran Pers, Senin ( 30/5 ) .
Menurut Pria yang akrab disapa RT melanjutkan bahwa Tim Ekspedisi Sejarah PDIP NTB dan Mi6 sesuai arahan dan perintah Ketua DPD PDIP NTB, H Rachmat Hidayat agar terus bergerak dan mengungkap rekam jejak sejarah kebudayaan para leluhur agar diketahui oleh generasi penerus bangsa agar tidak kehilangan jati dirinya.
“Misalnya di Lombok Utara, ada masjid kuno yang berdiri dan dikelilingi oleh perkampungan Hindu. Kisah ini perlu diungkap ke publik kenapa hal tersebut bisa terjadi. Apa pesan yang hendak disampaikan oleh leluhur dengan mendirikan masjid kuno di lingkungan ummat Hindu,” tutur RT menirukan ucapan Rachmat Hidayat.
Lebih jauh Politisi PDIP ini mengatakan dalam waktu dekat ini Tim Ekspedisi akan melakukan sejumlah investigasi dan menelisik bukti-bukti artefak maupun kisah mitologi masa lalu agar dapat dibuktikan kronologi fakta sejarah secara detail melalui berbagai kajian multi disiplin keilmuan, khususnya arkeologi dan metafisika.
“Beberapa waktu lalu Tim Ekpedisi didatangi warga dari Kedatuhan Benue dusun dasan lekong, desa selebung , kecamatan batu kliang yang menginginkan Tim Ekspedisi untuk menelisik lebih jauh sejumlah peninggalan benda kuno yang diduga kuat peninggalan Kedatuhan Benue,” imbuh RT.
Selanjutnya Ruslan Turmuzi juga mengungkapkan fenomena yang belum terpecahkan terkait bukti artefak dan nama-nama desa yang melingkari kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah dari empat penjuru mata angin yang selalu di awali dengan kata ‘BATU’.
“Sebelah Selatan Kota Praya ada Desa Batujai, Sebelah Barat ada Desa Batu-Tulis, Sebelah Utara batu tambun dan batu menek, Sebelah Timur ada Desa Batunyale dan tengah kota Praya ada Batuson,” kata Ruslan sembari mengatakan Tim Ekspedisi akan menggali dan menelisik benang merah nya agar fenomena ini bisa terklarifikasi secara obyektif.
Misteri Misi Anak Raja Seran di Kampung Rumbuk
Sementara itu Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto mengungkapkan dirinya tidak menyangka jika respon publik terhadap Tim Ekspedisi Sejarah sedemikian besar. Hal ini akan semakin memotivasi Tim Ekspedisi untuk semakin giat mengungkap kisah sejarah masa lalu agar tidak menjadi mitos dan cerita rakyat semata.
“Minggu kedua II Juni mendatang, Tim Ekspedisi Mi6 dan PDIP NTB akan turun ke Lapangan menelisik dan menginvestigasi sejumlah peninggalan bangunan kuno, termasuk rumah ibadah di lombok agar bisa diuraikan benang merah kronologi dan faktanya sejarahnya,” ujar pria yang akrab disapa Didu. IAN
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.