Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Bebas Wabah PMK, Ternak Dompu Dapat Dijual ke Jakarta

Kepala Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Ir. Zainal Arifin, M.Si.

Dompu, Bimakini. – Kabupaten Dompu merupakan salah satu daerah di pulau Sumbawa yang masih bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), terutama ternak sapi.

Untuk itu, Kabupaten setempat mendapatkan kuota sekitar 500 ekor sapi dari Pemprov NTB untuk dapat diekspor dan dijual hingga ke wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kepala Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Ir. Zainal Arifin, M.Si., Rabu (08/06/2022) menyatakan bahwa saat ini, satu-satunya ternak sapi yang dapat diekspor dan dijual ke wilayah Jakarta ialah sapi dari pulau Sumbawa, terutama Bima dan Dompu. Sebab, ternak yang ada di Pulau Lombok dan Jawa berada pada zona merah PMK.

Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, kelompok petani ternak yang memiliki mitra di Jakarta langsung dapat membawa dan menjualnya dengan harga yang menguntungkan. Tentunya melalui perusahaan yang memiliki izin resmi dari pemerintah dengan kuata yang ditentukan pemerintah.

Katanya, saat ini ternak di pulau Lombok tidak bisa dijual ke Jakarta. Begitu juga sapi dari Jawa dikarenakan masuk zona merah PMK. Satu-satunya sapi yang bisa masuk Jakarta adalah sapi Sumbawa, Bima dan Dompu yang masih bebas PMK.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Tapi yang banyak sapi dari Bima, karena proses penggemukan yang dilakukan petani hampir merata disemua desa. Sapi-sapi peternak ini akan ekspor ke Jakarta melalui tol laut Bima dalam waktu dekat ini,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Dompu, Drh. Mujahidin., menyatakan bahwa untuk mempertahankan wilayah Pulau Sumbawa, khususnya Kabupaten Dompu bebas dari wabah PMK.

Mereka bersama pemerintah Sumbawa dan Bima akan terus melakukan langkah antisipasi dengan melakukan penyekatan di semua pintu masuk pelabuhan. Disina, petugas akan melakukan penyemprotan desinfektan bagi kendaraan yang memuat ternak atau di cuci hama di pelabuhan.

Katanya, wabah PMK dapat menyerang sapi, kerbau, kambing dan babi. Penyakit itu akan menyerang pada bagian mulut dan kuku ternak. Terjadi lepuhan di daerah mulut dan kuku terkelupas.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Sebenarnya proses penyembuhan ternak yang terinfeksi PMK hanya memakan waktu 3 – 4 hari, tetapi cepat menunar. Menularnya hanya antar hewan, tidak menular pada manusia. Bahkan dagingnya bisa dikomsumsi, tetapi harus terlebih dahulu direbus dengan air yang mendidih,” jelasnya.

Saat ini, petugas Kesehatan Hewan sedang melakukan vaksinasi antrak. Diwaktu yang sama, juga rutin melakukan pemeriksaan terhadap ternak dan mensosialisasikan kepada petani ternak soal adanya wabah PMK.

Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga telah membuka Krisis Center sebagai tempat bagi para petani ternak untuk melaporkan jika ditemukan ternak terinfeksi PMK, juga bisa melaporkan kepada Puskesmas Hewan di setiap Kecamatan maupun di Dinas Kabupaten.

“Penting peternak tidak panik dan terburu-buru menjual sapi nya. Sehingga dibayar dengan harga murah,” urainya. AZW

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Olahraga & Kesehatan

Dompu, Bimakini. – Hingga saat ini, korban gigitan anjing rabies di Kabupaten Dompu masih terus terjadi. Hanya saja, kejadiannya tidak separah tahun 2019 lalu....