Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Tidak Ada Akses Jalan Tani, Petani Sampungu Mengeluh

Petani di Sampungu kesulitan mengangkut hasil panen jagung.

Bima, Bimakini.- Petani jagung merah di So Mabu La Ali Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, keluhkan tidak ada bantuan pemerintah untuk pembukaan jalan tani. Sementara dari lahan garapan tersebut akan hasilkan jagung merah hingga ribuan ton.

Keluhan petani melalui media ini, sejak awal pembukaan lahan garapan di So Mabu La Ali, akses jalan menuju lahan pertanian mengandalkan kerja gotong royong semua petani yang ada di lahan tersebut menggunakan alat seadanya seperti cangkul, parang, sekop baja, dan lempak. Sekarang jalan tersebut bisa dilalui dengan jalan kaki dan sepeda motor.

Salah satu petani, Rasyid mengatakan, pernah ada program pemerintah yang masuk di lahan ini beberapa tahun lalu yaitu program presiden yang kerjakan percetakan sawah baru. “Hingga sekarang, program tersebut kami nikmati. Namun sangat disayangkan karena tidak ada akses jalan untuk mobil pick up, truk maupun truk jungkit yang dibuka dari program itu. Sementara akses jalan yang sangat kami butuhkan saat ini ialah jalan yang bisa dilalui oleh mobil untuk angkut jagung,” katanya, Sabtu (11/6/2022).

Hasil tani sekarang, setelah diisi menggunakan karung lalu dikumpulkan disatu titik yang bisa diakses oleh mobil penggiling dan mobil pengangkut. Mengumpulkan disatu titik dengan jarak yang jauh itu, motor harus angkut per dua karung sekali jalan dengan upah buruh Rp.200 ribu per hari.

“Walaupun banyak hasil jagung merah dari lahan garapan, namun dengan kekurangan akses jalan akan banyak juga anggaran yang habiskan. Sementara panen mulai dari petik hingga timbang, memakan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan,” urai Rasyid dengan nada haru penuh perhatian.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Berangkat dari itu kata Rasyid, semua petani kelompok So Mabu La Ali sepakati sewa eksavator secara swadaya untuk membuka jalan tani sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan. “Kami kumpulkan uang sewa eksavator untuk buka jalan tani sesuai kebutuhan saat ini. Tarif per jam Rp.800 ribu,” ungkapnya.

Untuk kebutuhan pembukaan jalan tani tambahnya, masih banyak. Hal itu karena lahan So Mabu La Ali yang luas sehingga hasil tani jagung merah untuk tahun ini saja mencapai ratusan ton. Belum lagi banyak lahan yang belum digarap karena kendala akses jalan.

“Kami sangat mengharapkan pemerintah bantu kesulitan yang dialami. Karena selama puluhan tahun, kami hanya membayar pajak tanpa menggarap. Sementara bila digarap, keseluruhan lahan di So Mabu La Ali akan hasilkan ribuan ton jagung merah,” ujarnya. ILY

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Jalan tani yang dikerjakan melalui dana aspirasi  dewan di Desa Sai Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, rugikan petani. Pasalnya, saat hujan material dari...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Kepala Desa (Kades) Timu, Kecamatan Bolo, Bima, Fikri Amd menyampaikan kegiatan pembukaan tani di Dusun Bugis akan dikerjakan pekan depan. Bahkan sebutnya,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Anggaran untuk item kegiatan pembukaan jalan tani di Hidi Rasa, Dusun Bugis Desa Timu, Kecamatan Bolo, Bima sudah lama dicairkan oleh Pemerintah...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Kepala Desa (Kades) Leu, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Muhammad Taufik, SAg memimpin gotong royong perbaikan jalan ekonomi desa, tepatnya di So Rasantoi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Pengerjaan jalan tani di Desa Madawau Kecamatan Madapangga senilai Rp 116 juta yang dilaksanakan baru – baru ini oleh Pemerintah Desa (Pemdes)...