Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Tim ITB Sebut Ada Tiga Indikasi Sumber Pencemaran di Teluk Bima, Termasuk Unsur Oil

Tim IPB saat menyampaikan konfrensi pers hasil penelitian pencemaran di teluk Bima.

Bima, Bimakini.-  Fenomena pencemaran laut di teluk Bima pada 24-30 Aril 2022  seluas lebih dari 10 Ha  menjadi atensi Institut Tehnologi Bandung (ITB).  Kamis, 28 April 2022, tim dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan melakukan penelitian lapangan dengan pengambilan sampel pada 5 titik.

Pengambilan sampel ini juga dilakukan dengan koordinasi bersama dengan Pusat Studi Lingkungan Hidup ITB (PSLH ITB) dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Di lapangan, tim juga dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima dan Perwakilan dari Pemerintah Kota Bima.

Prof. Dr. Ing. Ir. Prayatni Soewondo, M.S. Pakar dari Rekayasa Air dan Limbah Cair, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB  dan Drs. Dasrul, M.M., M.E., M.H, Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan, Selasa (14/6/2022).

Mereka menjelaskan, karakteristik limbah berbau, berupa busa dan buih yang mengental, dengan tebal hingga 10 cm, berwarna kecoklatan serta nonflammable .

Hasil foto satelit yang diambil Tim ITB menunjukkan bahwa fenomena terjadi dalam kurun waktu pendek dan sudah tidak terlihat satu minggu dari puncak kejadian. Fenomena buih terjadi saat komponen air laut yang diganggu oleh angin dan ombak akan menimbulkan busa/buih. Buih dapat berwarna kecoklatan dan sering disebabkan oleh fitoplankton. Untuk memastikan kandungan buih ini perlu dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap buihnya (scum/sludge) yang belum bisa dilakukan.

Sedangkan pengujian air laut pada 5 titik (3 garis pantai dan 2 sungai) menunjukkan hasil yang relatif konsisten. Pengujian lab memperlihatkan terdapatnya beberapa komponen yang melebihi baku mutu dan ditemukan alga golongan Diatom. Ditemukan juga kandungan toksisitas lebih besar pada air laut dibandingkan dengan air sungai.

Indikasi sumber pencemaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu limbah domestik (N, P, organik, dan coliform), pertanian dan perikanan (N dan P), dan logistik oil (TPH, toluene, serta oil and grease ). Selain sumber pencemaran tersebut, fenomena ini bisa dipengaruhi oleh geografis Teluk Bima dan global warming . Riset skala global mengenai pencemaran algae blooming di berbagai negara juga menunjukkan bahwa 76% dari kejadian ini algae blooming/seasnot terjadi di area semi enclosed sea (laut yang setengah tertutup), sehingga Teluk Bima memang rentan berpotensi mengalami fenomena tersebut.

Dari data yang ada saat ini, pengamatan kami bahwa fenomena Teluk Bima disebabkan oleh kegiatan multi sektoral. Hal ini telah terjadi di berbagai belahan dunia lain di dunia, baik itu Washington, Belanda ataupun Turki, dengan adanya lokalitas yang membedakan sumber pencemaran sehingga memberikan efek yang berbeda.

Mereka menyampaikan, kemungkinan masih perlu melakukan kajia lanjutan. Karena belum bisa dipastikan kapan kemunculannya, termasuk Kamis 26 Mei 2022 di sepanjang pantai wilayah Kecamatan Soromandi,  Kabupaten Bima, masih memperlihatkan gumpalan tebal. IAN

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Beberapa waktu lalu, teluk Bima dipenuhi libah berbentuk gel. Kini kejadian itu muncul kembali dalam beberapa hari terakhir. Warga pun dibuat kuatir...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Fenomena yang terjadi di teluk Bima, tidak hanya menghebohkan, karena baru pertama terjadi. Namun juga memuculkan banyak spekulasi, termasuk kecurigaan adanya...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sejumlah pegiat lingkungan se-Nusa Tenggara Barat, yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Peduli Teluk Bima, Rabu (11/05) sore hingga malam kemarin, menggelar aksi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Hasil uji yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bima terhadap limbah di Teluk Bima, menemukan banyaknya kandungan bakteri. Bakteri itu...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Setiap libur hari raya, sejumlah obyek wisata pantai selalu ramai dikunjungi warga. Namun, karena ada pencemaran laut di teluk Bima, maka sejumlah...