Firmansyah, S.Psi., M.MKes.
Oleh Firmansyah, S.Psi., M.MKes.
Mengapa aksi kekerasan mudah terjadi, adakah sesuatu yang salah, sehingga aksi kekerasan seperti pembacokan dan lainnya terjadi.
Sepertinya para pembacok tersebut sudah tidak punya hati nurani, sehingga tidak lagi memikirkan dampak dari perbuatannya.
Sebagaimana diberitakan sehari yang lewat, telah terjadi aksi kekerasan berupa tindakan pembacokan, atas tindakan ini banyak masyarakat yang merasa khawatir, jangan-jangan tindakan yang sama akan muncul kembali yang berdampak tidak baik masyarakat.
Sebagai bahan pengetahuan bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat individu yang dalam berbagai aktivitasnya berkecenderungan melakukan tindakan kekerasan, dibawah ini dikupas sedikit terkait hal tersebut.
Diantara banyak jenis kepribadian individu, ada beberapa jenis kepribadian dengan kecenderungan melakukan tindakan kekerasan, dan mereka berada diantara kita.
Salah satu dari jenis kepribadian dengan kecenderungan melakukan tindakan kekerasan tersebut adalah kepribadian psikopat. Kepribadian ini dalam interaksi sosialnya rentan melakukan tindakan kekerasan.
Kepribadian Psikopat
Kepribadian psikopat menjadi bagian dari penyakit mental dengan ciri-ciri seperti mudah terpengaruh atau terpancing emosinya untuk melakukan tindakan kekerasan, nilai empati rendah, tidak berperasaan, berperilaku antisosial, dan tidak memiliki kepedulian.
Menunjukan perilaku yang tidak bertanggung jawab secara sosial, mengabaikan atau melanggar hak orang lain, ketidakmampuan membedakan antara yang benar dan salah, yang boleh atau tidak boleh dilakukan, juga menjadi ciri dari individu psikopat.
Lainnya adalah kesulitan untuk menunjukkan penyesalan atau empati, kecenderungan untuk sering berbohong, memanipulasi dan menyakiti orang lain, masalah yang berulang dengan hukum dan pengabaian umum terhadap keselamatan dan tanggung jawab.
Berikutnya hal yang sering terjadi, individu dengan gangguan kepribadian psikopat tidak merasa kalau dirinya sedang menderita gangguan psikopat, penampilannya pun biasa-biasa saja dan terlihat normal seperti kebanyakan anggota masyarakat lainnya.
Penyebab Munculnya Psikopat
Lingkungan yang mempertontonkan kekerasan, pola hubungan sosial yang tidak baik, tidak ada kasih sayang diantara sesama, dan sering mendapat pelecehan dan tidak dihargai, mengambil model pembelajaran yang salah, dapat menjadi penyebab munculnya gangguan psikopat.
Pemicu lainnya yang juga dapat membentuk kepribadian psikopat adalah; memiliki gangguan kepribadian saat kanak-kanak, mengalami kekerasan, pelecehan, atau penelantaran saat kanak-kanak, memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan kepribadian antisosial atau gangguan perilaku dan mental lainnya, menderita kecanduan alkohol.
Manfaat Mengenal Kepribadian Psikopat
Dengan mengenal psikopat, individu, keluarga atau masyarakat bisa tercegah dari dampak buruk yang akan muncul ketika bertemu atau berinteraksi dengan psikopat.
Mendorong kesadaran dari semua pihak untuk merekontruksi lingkungan yang sehat dan harmonis yaitu sebuah lingkungan sosial yang memberi kesempatan bagi setiap individu untuk tumbuhkembang sesuai harapan lingkungan sosial bukan menjadi pribadi dengan perilaku yang bertentangan dengan harapan sosial.
Membuat masyarakat untuk selalu waspada dan terhindar dari dampak buruk psikopat, dengan menumbuhkan pola interaksi sosial yang baik, bijak dan bertanggung jawab, yaitu pola interaksi sosial yang mendorong individu mampu tumbuh menjadi yang diharapkan oleh lingkungannya.
Menyadarkan keluarga atau masyarakat untuk tidak membiarkan psikopat berkembang tanpa ditangani dengan baik, dengan memastikan bahwa setiap anggota keluarga yang ada dalam kondisi yang sehat baik fisik maupun mentalnya.
Apabila menemukan gejala atau ciri yang patut diduga bahwa individu sedang mengalami gangguan psikopat, dengan segera bisa ditangani dengan baik dan teraeah dan atau kalau pun ada kesulitan, tidak ada salahnya meminta bantuan kepada ahlinya.
Mencegah Penyakit Mental Dengan Do’a
Doa menjadi senjata bagi kaum muslimin dan muslimat, untuk memohon penjagaan dan perlindungan dari Allah SWT, dari segala urusan, baik urusan dunia maupun urusan akherat, tidak terkecuali penjagaan dan perlindungan dari penyakit mental. Untuk hal ini, Rasulullah SAW, telah mengajarkan banyak do’a, kepada umatnya.
Salah satu dari banyak do’a yang bisa dipanjatkan untuk memohon dijauhkan dari penyakit mental adalah dengan membaca doa dibawah ini;
Allahumma inni as-alukal ‘afiyah fid dunyâ wal akhirah, allahumma inni as-alukal ‘afwa wal afiyah fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali, allahumma-stur ‘auratî wa amin rau‘atî.
Makhfumnya:“Ya Allah, aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah auratku (aib dan sesuatu yang tidak kayak dilihat orang) dan tentramkanlah aku dari rasa takut.”
Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua terutama dalam menghadirkan individu yang mampu berperilaku sesuai harapan lingkungan sosialnya.
Penulis adalah Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati” juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Dompu dan Anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Dompu.
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
