Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, SIK saat menyematkan tanda operasi lilin Rinjani pada personel.
Bima, Bimakini.- Polres Bima Kota menggelar apel Pasukan Operasi Lilin Rinjani 2022, Kamis 22 Desember 2022. Apel gabungan digelar lapangan Mapolres Bima Kota dipimpin Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, SIK.
Apel diikuti TNI 1608 Bima, Brimob, Dalmas Sat Sabhara, Pol Airud Kota Bima, Sat Lantas, Intelkam, Sat Reskrim dan Sat Narkoba. Selain itu, Dishub Kota Bima, Sat Pol PP Kota Bima, Damkar Kota Bima, serta Basarnas Kota Bima.
Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, SIK mengatakan, apel pasukan Operasi Lilin 2022 merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana. Dengan demikian, diharapkan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi, sehingga perayaan Natal 2022 serta Tahun Baru 2023 (Nataru) mampu berjalan dengan kondusif.
Momentum Nataru selalu dimanfaatkan masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Ini berimplikasi meningkatnya mobilitas masyarakat.
Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 dilaksanakan selama 11 hari, mulai 23 Desember 2022 hingga. 2 Januari 2023. Serta dilanjutkan dengan KRYD mulai 3 Januari sampai 9 Januari 2023.
Pada pengamanan Nataru, terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai. Pada sisi kesehatan, harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular. Melihat hal tersebut, lakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, imbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Selanjutnya pada sisi keamanan, terdapat beberapa potensi gangguan yang juga perlu diwaspadai. Seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas jalan dan penyeberangan antar pulau, serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.
Berdasarkan anev tahun 2021, kejahatan paling tinggi terjadi pada bulan Desember didominasi oleh jenis
kejahatan konvensional. Melihat hal tersebut, tingkatkan patroli pada daerah rawan dan objek vital serta lakukan
sosialisasi guna meningkatkan standar keamanan lingkungan dan tempat tinggal, terutama kepada masyarakat yang akan berpergian. Ancaman terorisme juga menjadi potensi gangguan yang serius. IAN
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
