Pengunjung perpustakaan adalah sasaran utama penyelenggara perpustakaan. Oleh sebab itu kehadiran masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan perpustakaan untuk menjadikan mereka sebagai ‘segmen pasar ‘.
Berdasarkan analisis, masyarakat mau berkunjung ke perpustakaan jika mereka tahu arti dan manfaatnya, mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan, tertarik dengan perpustakaan, merasa senang dengan perpustakaan dan dilayani dengan baik.
Untuk sampai kepada kondisi seperti itu, perpustakaan harus melakukan upaya seperti sosialisasi/publikasi dan pendekatan serta melayani keinginan dan kebutuhan pelanggan tapi sesuai dengan tujuan perpustakaan itu sendiri.
Ada beberapa tipe pengunjung perpustakaan yang harus dijadikan acuan bagi perpustakaan untuk mencari ‘segmen pasar’, antara lain mengunjungi, membaca dan meminjam buku. Tipe pengunjung ini merupakan yang terbanyak di perpustakaan. Selain membaca, pengunjung tipe ini biasa meminjam buku secara berkala di perpustakaan. Biasanya mereka adalah pengunjung tetap dan pasti mempunyai kartu anggota, mengunjungi tanpa meminjam.
Selain tipe pertama, ada juga pengunjung yang hanya membaca tanpa meminjam. Biasanya mereka menganggap cukup membaca maupun mengerjakan tugas di tempat tanpa meminjam buku. Tapi ada juga orang yang tak meminjam buku karena tak mempunyai kartu anggota, numpang internetan, tipe ini juga jadi salah satu tipe yang sering dilakukan para pengunjung perpustakaan. Bahkan ada juga perpustakaan yang ramai pengunjung tapi sepi peminjam buku. Itu karena pengunjungnya kebanyakan datang untuk internetan. Jadi, bukan buku yang ada di hadapan mereka, melainkan laptop dan smartphone, mojok pacaran, tipe yang seperti ini juga ada, lho! Tapi ya memang tidak banyak. Barangkali ini jadi cara pacarannya pasangan kutu buku serta diskusi, selain di cafe, ternyata para penyuka diskusi juga memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat diskusi. Apalagi jika diskusinya membutuhkan referensi, perpustakaan jadi tempat yang lebih pas daripada cafe.
Selain mempelajari tipe tipe pengunjung perpustakaan, untuk menarik segmen pasar perpustakaan perlu juga mencari cara untuk menarik pengunjung datang ke perpustakaan.
Cara meningkatkan pengunjung perpustakaan tidak bisa dilakukan dengan cara klise. Karena pengunjung sudah tidak tertarik dengan cara-cara biasa.
Cara meningkatkan pengunjung perpustakaan yang efektif antara lain, mengadakan lomba di perpustakaan, cara meningkatkan pengunjung perpustakaan adalah dengan mengadakan lomba di perpustakaan.
Memang ada banyak lomba yang masih ada hubungannya dengan dunia literasi. Jadi tidak melulu lomba menulis, tetapi juga termasuk lomba melukis, menggambar, lomba mendongeng, hingga membuat film.
Karena bentuknya lomba, dibutuhkan hadiah untuk para peserta. Tentu saja bentuk hadiah akan menentukan daya tarik dan minat para peserta. Jika hadiah yang ditawarkan hanya kecil, tentu saja minat dan animo peserta lomba pun juga akan kecil. Jadi, jika ingin mendapatkan perhatian besar, pastikan lomba menawarkan hadiah yang keren dan kece bagi kawula muda.
Membuat program unik di perpustakaan, cara meningkatkan pengunjung perpustakaan kedua selain lewat jalur lomba, bisa juga membuat program unik di perpustakaan. Salah satu contoh program yakni pemustaka online.
Dimana pengunjung tidak harus datang ke perpustakaan untuk membeli buku. Tetapi cukup mengirimkan WhatsApp kepada admin, maka buku yang dipilih melalui website akan diantarkan sampai ke rumah. Tentu saja ada syarat dan ketentuan menjadi pemustaka istimewa sehingga muncul antusiasme terhadap buku dan literasi.
Mengadakan pelatihan gratis di perpustakaan sebagai bentuk Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, cara meningkatkan pengunjung perpustakaan dengan mengadakan pelatihan gratis di perpustakaan cukup efektif. Setidaknya peserta pelatihan sebelum acara dimulai, bisa jalan-jalan dan berkenalan dulu di perpustakaan. Dari perkenalan inilah yang secara tidak langsung akan tahu seperti apa program menarik yang ada di perpustakaan tersebut. Pelatihan lebih baik sebagai praktek langsung dari materi buku yang dibaca di perpustakaan, misalnya tentang resep masakan yang langsung dipraktekkan atau membuat manik manik yang cara nya bisa dibaca di buku.
Cara meningkatkan pengunjung perpustakaan ketika pelatihan juga bisa diselipkan disela-sela acara. Jadi sebelum acara inti, isi pelatihan diberi intro atau pengenalan sebentar tentang perpustakaan. Memang terkesan promosi, tetapi cara ini tidak ada salahnya untuk dicoba.
Sadar atau tidak sadar, banyak yang tidak pernah ke perpustakaan bukan karena tidak mau. Tetapi karena mereka tidak tahu harus kemana dan program apa saja yang akan ditawarkan di perpustakaan. Dan lagi, tidak semua perpustakaan mampu menawarkan program baru dan unik.
Terkait dengan bentuk latihan, tidak hanya berbentuk pelatihan tentang dunia literasi. Tetapi juga pelatihan di bidang lain. Misalnya talkshow tentang masak, talkshow bedah buku, atau talkshow tentang dunia pendidikan. Ada banyak tema pelatihan dan talkshow yang bisa dicoba.
Mengadakan Konser Literasi di perpustakaan, cara meningkatkan pengunjung perpustakaan yang bisa dicoba adalah melakukan konser literasi. Memang sedikit yang mengadakan konser di area perpustakaan. Karena namanya konser identik dengan pertunjukan musik yang sifatnya menghibur, tidak ada pesan literasinya. Karenalah itulah, seorang pustakawan dituntut untuk bisa mengadakan kegiatan dan acara konser yang berbau dengan dunia literasi. Misalnya, menggaet seniman dalam acara konser untuk memusikalisasikan karya puisi yang ada di dalam perpustakaan. Namanya juga musikalisasi, lirik yang dinyanyikan berasal dari karya sastra. Bisa juga menggunakan bait prosa yang kemudian dinyanyikan. Bait prosa bisa dibaca dari buku sastra yang ada di perpustakaan.
Setidaknya dengan metode ini, masih ada kaitan dengan dunia literasi. Jadi tidak hanya sekedar konser yang sifatnya bersenang-senang. Mengingat sekarang banyak sekali penawaran dunia seni dan sastra yang dikemas dengan hiburan. Pameran Buku, cara meningkatkan pengunjung perpustakaan yang paling umum dan sering ditemui adalah pameran buku.
Karena pameran buku acara yang paling memiliki keterkaitan dengan literasi dan dunia buku. Biasanya dilakukan di halaman perpustakaan. Sayangnya banyak perpustakaan yang tidak memiliki lahan atau area luas. Sehingga banyak perpustakaan yang tidak bisa menyelenggarakan kegiatan ini di perpustakaan mereka.
Meskipun demikian, sebenarnya tetap bisa dijalankan. Misalnya menjadi sponsor atau pihak perpustakaan yang mengadakan acara di pameran-pameran buku.
Membicarakan tentang pameran buku yang menarik, biasanya akan menggaet beberapa penerbit, distributor atau pelaku literasi lain untuk bergabung dalam display pameran.
Tentu saja ini salah satu cara meningkatkan pengunjung perpustakaan agar lebih ramai. Semakin ramai pengunjung, tentu saja semakin menarik minat perhatian. Belum lagi jika di dalam pameran buku tersebut disertai dengan doorprize dan kegiatan pendukung lain seperti musik, di jamin acara semakin meriah. Meskipun cara ini klise, ternyata cara ini cukup menarik dan masih efektif dilakukan. Belum lagi jika pihak pustakawan atau perpustakaan mampu menarik lebih banyak stand pameran dan ditambah berbagai program inovatif lain. Pengunjung bisa membludak.
Hanya saja, untuk bisa seperti ini dibutuhkan yang namanya persiapan matang. Tidak hanya sekedar menyelenggarakan acara dan event saja. Tentu saja melakukan acara ini dibutuhkan tim yang solid. Karena akan mengurus banyak hal.
Banyak hal yang perlu dilakukan agar perpustakaan tetap memiliki banyak pengunjung diantaranya mengetahui tipe tipe pengunjung dan memiliki cara yang unik dan inovatif untuk menarik pengunjung datang berbondong bondong ke perpustakaan.
Penulis: Nurhayati, SE (Pustakawan Madya Pemprov NTB)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
