Bima, Bimakini.- Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengingatkan warga Bima dan Dompu untuk mewaspadai Bencana Hindrometeorologi. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan Bibit Siklon 98 S.
Prakirawan BMKG Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Lavia Farareta A menjelaskan, saat ini terbentuk dua bibit siklon di wilayah Indonesia. Kondisi ini memengaruhi kedaan cuaca di wilayah Indonesia, yaitu Bibit Siklon 90 W yang terbentuk di Samudera Pasifik sebelah utara Papua dan Bibit Siklon 98 S yang berbentuk di Laut Timor sebelah selatan Saumlaki.
Dijelaskannya, meski kedua siklon ini terbentuk disekitar wilayah Indonesia namun, hanya Bibit Siklon 98 S saja yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pembentukan cuaca di wilayah Bima dan Dompu. Bibit siklon 98 S terpantau bergerak menuju ke arah Barat Daya (SW) dengan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knots dan tekanan udara terendah berkisar antara 1004,3 mb. Dalam jangka 12 – 24 jam kedepan, bibit siklon tersebut memiliki potensi cukup tinggi untuk menjadi siklon tropis.
Lanjutnya, perkembangan siklon tropis tersebut tidak dapat dipisahkan dari kondisi dinamika atmosfer wilayah Indonesia, seperti aktifnya gelombang Equator Rossby (ER) di wilayah Indonesia. Selain aktifnya gelombang Equator Rossby, kondisi kelembaban atmosfer dari lapiasan permukaan hingga lapisan 200 hPa yang lembab turut mendukung perkembanagn bibit siklon tersebut.
“Keberadaan bibit siklon 98 S tersebut, tentu mempengaruhi kondisi cuaca wilayah Bima dan Dompu,” ujarnya dalam siaran persnya, Sabtu 8 April 2023.
Lantas seperti apa pengaruh yang diberikan oleh siklon tersebut? Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer wilayah Bima dan Dompu, diketahui bahwa akibat keberadaan bibit siklon 98S terbentuk pola belokan angin (shearline) disekitar wilayah Pulau Sumbawa. Kondisi kelembaban atmosfer di sekitar pulau Sumbawa juga dalam kondisi cukup lembab yaitu berkisar antara 60-80%. Kondisi tersebut mendukung untuk pertumbuhan awan dan potensi terjadi hujan wilayah Bima dan Dompu.
Beberapa wilayah di Bima dan Dompu yang perlu diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapt mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, berupa genangan air, puting beliung, banjir, banjir bandang, pada periode 7 hari kedepan.
Wilayah berpotensi bencana tersebut yakni seluruh wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima, meliputi Palibelo, Belo, Parado, woha, Monta, Wawo, Lambitu, Wera, Ambalawi, Langgudu, Madapangga, Donggo, Soromandi, Sape, Bolo, dan Sanggar. Kabupaten Dompu, meliputi Dompu, Woja, Kilo, Manggalewa, Pajo, Huu, Kempo.
Masyarakat juga diimbau untuk perlu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi pada masa perlaihan/pancaroba dan selalu memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini dampak curah hujan tinggi. IAN
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.