
Banjir yang terjadi di Kota Bima berdampak pada sejumlah kelurahan dan meremdam ribuan rumah.
Kota Bima, Bimakini.- Kota Bima kembali dilanda banjir besar, Selasa 4 April 2023. Dampak banjir dirasakan banyak warga di sejumlah kelurahan saat Selasa malam.
Banjir sendiri awalnya terjadi mulai sore di bagian timur Kota Bima, selanjutnya menuju wilayah barat. Bahkan warga banyak yang terjebak, tidak bisa pulang ke rumah, karena akses jalan tertutup.
Wahyu misalnya, hendak membantu keluarganya yang terdampak banjir di lingkungan Sarana, Kelurahan Paruga. Namun tidak bisa menuju kesana karena jalur Sadia, Jalan Gatot Soebroto tidak bisa dilalu, karena deras dan tingginya air. Demikian juga ketika hendak melewati jalur Ama Hami, kondisinya sama. Di Terminal Dara, ketinggian air bahkan hingga dada orang dewasa.
Hal sama juga dialami Yaman, warga Kelurahan Sambinae ini hendak membantu orang tuanya yang alami banjir. Sejak magrib hendak menuju kempung orang tuanya di lingkungan Sigi, Kelurahan Paruga, juga terjebak.
Yaman baru bisa menuju rumah orang tuanya sekitar pukul 21.15 Wita, itupun setelah air mulai surut dan mengambil jalur ke arah timur dan melewati jalan Soekarno Hatta. Namun di Taman Ria banjir di bagian selatan dan harus melintasi sisi utara. Itu pun masih terjebak di kampung Pane, terutama di Cabang Malake, sehingga harus mengambil jalur lain untuk bisa ke sana.
Sementara itu, warga di Kelurahan Pane yang mengalami banjir, mengungsi ke SDN 2 Kota Bima. Air masuk hingga ke pinggang, seperti diakui Arisandi. Saat itu mulai di depan rumah, barang-barang diungsikan, begitupun keluarganya sementara tidur di SDN 2 Suntu.
Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE, saat meninjau banjir mengatakan, bahwa hancurnya hutan dan gunung puluhan tahun, menjadikan banjir tidak terbendung sehingga upaya mengembalikan fungsi hutan dan gunung pun akan dilakukan, bahkan sudah dilakukan di beberapa titik di Kota Bima.
“Mengembalikan fungsi hutan dan gunung tentu butuh waktu, tidak semudah membalikkan telapak tangan, oleh karena itu perlunya kesadaran kita semua dalam mengembalikan fungsi hutan dan gunung,” katanya.
Kepada BPBD, Walikota instruksikan agar melakukan langkah dan tindakan kedaruratan membantu meringankan beban warga terdampak banjir.
“Saya sudah perintahkan BPBD selaku OPD Leading Sektor Kebencanaan untuk melakukan tindakan yang terukur dalam membantu warga yang terdampak banjir,” tegasnya
Atas bencana banjir yang melanda Kota Bima saat sekarang, BPBD langsung mendirikan tenda dapur umum. Selain itu, Walikota juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera membersihkan sampah yang berada di jembatan dan drainase.
Usai meninjau di Kelurahan Penatoi, Walikota menuju ke kelurahan yang lain untuk melihat langsung kondisi warga.
Padahal sebelum banjir, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE meninjau kondisi sungai dan rumah warga pasca banjir beberapa hari lalu. Selasa, 4 April 2023.
H. Muhammad Lutfi, SE mengatakan, beberapa kali banjir di Dodu menyebabkan terjadinya pelebaran sungai dan lahan pertanian, selain rusak, juga dapat menjadi aliran sungai baru. Ujarnya.
“Mestinya ada pelurusan sungai dengan bronjon dan batu-batu besar, sedimen itu di urut, di tata di depan bronjon agar tidak menyebabkan kerusakan. Artinya, batu harus ketemu batu,” ungkapnya.
Selain itu lanjutnya, aliran sungai Dodu selain di tangani oleh bank dunia, juga lakukan penanganan sesegera mungkin melalui anggaran taktis.
“Saya minta PU segera kerjakan, gunakan anggaran taktis tahun ini. Sementara penanganan di Kelurahan Nungga, bagi rumah warga yang terdampak longsor akan di perbaiki dengan pemasangan talud,” pesannya.
Demikian juga talud yang terbawa oleh arus banjir pada 5 Maret 2023 lalu untuk segera diperbaiki secepatnya, agar kedepan banjir tidak selalu mengancam keselamatan jiwa dan kehidupan masyarakat. Tutupnya.
Wali Kota Bima hadir meninjau langsung Kelurahan Dodu dan Kelurahan Nungga pasca banjir tersebut didampingi Kalak BPBD Kota Bima dan Dinas PUPR Kota Bima. IAN
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
