Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Penggunaan Kata “Anjir” di Lingkungan Sosial dan Media Sosial

Oleh: Rossa Julfiyatun

(Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang)

Penggunaan bahasa gaul di era modern sekarang sangatlah merajalela, baik itu di lingkungan sosial maupun di media sosial. Jika dilihat sekarang, banyak sekali kata-kata kotor atau bahasa kasar yang digunakan di kehidupan sekarang. Contohnya penggunaan kata “anjir”. Mungkin kata “anjir” sudah tidak asing di telinga, bahkan kata “anjir” ini menjadi salah satu bahasa yang sangat pokok di era modern sekarang, terlebih di media sosial.

Penggunaan kata kasar ini bisa dibilang hal biasa saja di media sosial, bahkan jika tidak menggunakan kata “anjir” di era sekarang, ada pandangan lain yang berpendapat ketinggalan jaman atau kurang update di media sosial.  Kata “anjir” merupakan bentuk dari kata “anjing” yang dalam bahasa Indonesia dan berarti “dog” dalam bahasa Inggris. Namun, penggunaan kata “anjir” dalam berkomunikasi atau bahasa gaul di media sosial sudah menjadi hal yang biasa saja bahkan bisa dibilang menjadi hal yang sah-sah saja digunakan.

Kata “anjir” bisa menggambarkan berbagai ekspresi atau perasaan. Seperti rasa sedih, bahagia, emosi dan lainya. Bisa dibilang kata “anjir” ini kecil-kecil cabe rawit, karena cuman satu kata tetapi bisa mengekspresikan semua hal yang dirasakan. Meskipun begitu, sebaiknya kita tetap menghindari penggunaan kata “anjir ”ini ataupun kata-kata kasar dan kotor lainnya. Karena dapat menimbulkan kesan yang tidak sopan dan seakan tidak bisa menghargai lawan bicara saat berkomunikasi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Jika dilihat di media sosial, banyak sekali generasi muda di era sekarang yang selalu menggunakan kata “anjir” saat berinteraksi ataupun  menyusun kata-kata seperti curhatan,caption postingan dan lain sebagainya. Penggunaan kata “anjir” di media sosial seringkali digunakan untuk mengekspresikan perasaan kaget, terkejut, dan terheran-heran dalam bahasa gaul dan bisa dibilang kata “anjir” adalah kata yang sangat gaul di era modern sekarang. Tetapi, dibalik itu semua kita harus tetap memperhatikan etika dan sopan santun dalam berbahasa dan berkomunikasi di media sosial dan lingkungan.

Terlebih untuk generasi modern sekarang, penggunaan kata “anjir” haruslah dihindari karena dengan adanya bahasa gaul seperti ini, generasi sekarang jadi tidak tahu bagaimana cara berbahasa yang baik dan etika berbahasa yang sopan di lingkungan sosial maupun media sosial. Penggunaan kata “anjir” dapat membawa pengaruh negatif bagi lingkungan sosial, karena kata “ anjir” tergolong kata kasar  atau kata yang tidak sopan.

Penggunaan kata “anjir” ataupun kata-kata kasar dan kata  kotor lainya  dan kata-kata kasar juga dapat menimbulkan konflik dan menumbuhkan dampak negatif di lingkungan sosial ataupun media sosial. Oleh karena itu, kita harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan agar saat berkomunikasi pandangan orang lain akan lebih baik daripada kita menggunakan bahasa yang tidak sopan, hal itu akan membuat pandangan buruk terhadap kita, Jika selalu menggunakan bahasa yang tidak sopan seperti kata “anjir” ataupun kata-kata kotor dan kata-kata kasar lainy di sosial media, harus menggunakan bahasa atau kata-kata yang baik dan sopan.

Jika ingin mengekspresikan sesuatu di media sosial, kita bisa menggunakan bahasa atau kata-kata yang lebih baik. Seperti jika kita ingin merespon rasa kaget atau terkejut, kata “anjir” bisa diganti  seperti, “Wow”, “Wah. Dengan menggunakan bahasa yang sopan dan baik, secara tidak langsung bisa menciptakan lingkungan yang positif  dan hal positif di media sosial. Penggunaan kata-kata kasar atau kotor dapat menimbulkan kesan tidak sopan dan kurang menghormati orang lain.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Maka dari itu, menghindari menggunakan kata “ anjir” ataupun kata-kata kasar lainya di media sosial maupun lingkungan haruslah dihindari dan dari hal ini kita harus lebih banyak belajar bagaimana cara berbahasa yang baik di lingkungan dan media sosial. Secara tidak langsung, penggunaan bahasa kotor atau kasar ini adalah salah satu contoh dari kurangnya paham tentang cara berbahasa yang baik dan benar.

Kata “anjir” juga menjadi salah satu tantangan yang harus diperhatikan dan harus dicegah agar tidak semakin merajalela sampai berkelanjutan. Kita bisa menghindari kata “anjir” ini dengan cara perbanyak mempelajari kosakata bahasa indonesia yang baik dan benar, dan saat emosi sebisa mungkin dikontrol agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan di dengar. Maka dari itu, sebagai generasi muda modern saat ini, kita haruslah mampu menjaga dan mengembangkan bahasa yang baik dan benar di lingkungan sosial kita. Pemilihan tutur kata atau tutur bahasa sangat amat penting dalam hidup bersosialisasi. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait