Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

UMKM Kain Tenun di Kota Bima Menuju Pasar Lintas Negara

Oleh : Agung Hari Utomo

Pada Tahun 2022, sektor UMKM merupakan sektor yang paling berperan besar terhadap Pendapatan Domistik Bruto (PDB) Indonesia yakni sebesar 60,5 % dari PDB dan menyerap 96,9% dari penyerapan tenaga kerja nasional. Peningkatan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan Peran UMKM terus berlanjut hingga masa sekarang dalam menekan jumlah pengangguran di Indonesia agar stabilitas ekonomi nasional dapat tercapai, khususnya di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Pada 17 Februari 2023, Tim KPPN Bima berkunjung ke UMKM binaan KPPN Bima yang beralamat di Desa Ntobo, Kecamatan Raba, Kota Bima. UMKM tersebut bergerak di bidang pembuatan kain tenun oleh Ibu Yuyun. Beliau memulai usaha tersebut pada tahun 2015 dengan modal awal dari pembiayaan Ultra Mikro (UMi) oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan.

Ibu Yuyun membuat berbagai produk kerajinan dari olahan tenun menjadi kain khas Bima atau lebih dikenal dengan rimpu, kemeja, gaun, dompet, gantungan kunci, dsb. Untuk proses pengerjaan berupa 1 lembar kain tenun yang berukuran 1,5 meter x 4 meter tersebut memerlukan waktu setidaknya 7 s.d. 10 hari pengerjaan tergantung dengan corak dan motif yang diinginkan oleh konsumen dengan metode tenun secara tradisional. Pengerjaan kain tenun tersebut, Ibu Yuyun laksanakan dengan bantuan warga sekitar yaitu dengan sistem Ibu Yuyun memberikan bahan berupa gulungan benang kepada para warga sekitar, kemudian apabila kain tersebut sudah jadi, beliau memberikan upah sebagai pembayaran atas 1 lembar kain tersebut.

Ibu Yuyun sendiri menawarkan produknya secara offline maupun online. Produk yang ditampilkan secara offline diletakkan pada sebuah rak penyimpanan dan lemari yang terletak di ruko beliau. Sedangkan produk yang ditampilkan secara online, beliau menempatkan berbagai produk tersebut di berbagai platform seperti Instagram, facebook, dan marketplace lainnya. Produk UMKM kain tenun khas Bima telah menjadi daya jual oleh masyarakat setempat dan upaya pelestarian budaya asli Bima yang harus dijaga eksistensinya.

Produk Ibu Yuyun telah mengalami proses ekspor ke berbagai belahan negara, diantaranya adalah Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Selain itu, kami juga diajarkan oleh Ibu Yuyun tentang proses menenun menggunakan alat tenun tradisional yang tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kami.

Harapan kami setelah melakukan kunjungan ke UMKM milik Ibu Yuyun, kami harap usaha kain tenun khas Bima lebih dikenal lebih luas lagi di berbagai negara sebagai local culture khas daerah Bima dan para warga sekitar dapat mengikuti langkah sukses Ibu Yuyun. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. (*)

 

Kota Bima, 1 Maret 2023

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Mataram, Bimakini.- Kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Mina Tenun, di Desa Sukarara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat binaan PT Pertamina Patra Niaga...

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Usai kunjungi desa wisata Uma Lengge Wawo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Sandiaga Uno mengunjungi industri tenun tradisional di Kelurahan Ntobo,...

NTB

Kota Bima, Bimakini.- Kunjungan Ketua Umum Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, berlanjut ke Kota Bima, Ahad (18/10/202). Sosialisasi penggunaan masker secara...

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Ketua Dekranasda Kota Bima, Hj Elly Alwaini HM Lutfi menyerahkan bantuan benang bagi kelompok tenun di Kelurahan Rabadompu Barat, Rabu (1/7)....

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Untuk mendukung pengembangan usaha tenun tradisional, Pemkot Bima melalui Dekranasda menyerahkan bantuan benang bagi 13 kelompok tenun tradisional di Kelurahan Rabadomou...