
Suasana saat malam kejadian bentrokan anatra pemuda Tanjung dan Kampung Sumbawa, Sabtu dini hari.
Kota Bima, Bimakini.- Warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Ken, membantah menjadi provokator perkelahian pemuda Sabtu 18 November 2023 pukul 00.15 Wita. Perkelahian terjadi antara pemuda Tanjung dengan Kampung Sumbawa.
Ken kepada media ini menyampaikan, saat kejadian tidak berada di lokasi kejadian. Saat itu, bersangkutan di rumah. Dia mengaku kaget dengan keterangan kepolisian, jika dianggap menjadi provokator kejadian itu.
Diakui Ken, pada hari sebelumnya ada kejadian kerabatnya mendapat perlakuan tidak baik dari beberapa anak muda yang nongkrong. Mereka diduga sedang minum minuman keras. Saat itu kerabatnya sempat dipukul, sehingga datang melapor padanya.
Saat itu, Ken mendatangi anak-anak muda tersebut dengan maksud menanyakan mengapa melakukan tindakan itu ke kerabatnya (Dika). Namun justru salah satu diantara mereka mau menantang untuk berkelahi.
Berita Terkait : Bentrokan Pemuda Tanjung – Sumbawa, Polisi Amankan Provokator
Namun Ken mengaku mendatangi mereka bukan untuk berkelahi, hanya meminta mereka tidak bersikap kasar kepada orang lain. Malam itu tidak ada kejadian apa-apa lagi.
Ken keesok harinya didatangi oleh Bhabinkamtibmas dan menyampaikan, jika ada anak yang datang ke Polsek bersama orang tuanya. Karena Ken mencarinya, sehingga mendatangi kepolisian.
Menjawab pertanyaan Bhabinkamtibmas, Ken mengaku memang mencarinya buktn tujuan apa-apa. Hanya mau menanyakan, mengapa mau mengajaknya berkelahi. “Saya hanya ingin tanya, apakah saat itu bersangkutan dalam kondisi sadar atau sedang mabuk. Hanya mau klarifikasi saja,” ungkapnya, Ahad 19 November 2023.
Akhirnya kata dia, bersama Bhabinkamibmas mendatangi Polsek Rasanae Barat dan bertemu sama anak tersebut yang ditemani orang tuanya. Saat itu pun ditanyakannya mengapa malam itu diajak berkelahi. “Anak itu mengaku kalau mabuk dan meminta maaf. Saat itu juga kami berjabat tangan dan tidak ada masalah lagi,” terangnya.
Hanya saja, kata dia, terjadi perkelahian antarpemuda Tanjung dan Kampung Sumbawa. Ken mengaku tidak tahu sama sekali kejadiannya, sehingga keberatan dianggap sebagai provokator dan dikatakan ditahan polisi, padahal tidak sama sekali. “Karena saya memang tidak ada hubungannya dengan kejadian perkelahian itu, apalagi dituduh membawa tombak. Saya tidak punya tombak,” sesalnya. IAN
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
