Bima, Bimakini.com,-Bupati Bima Drs. H. Syafrudin H.M. Nur, M.Pd, mengharapkan agar seluruh aparatur yang mendapat amanah jabatan di lingkungan pemerintah menjadikan pengabdiannya sebagai ibadah, bukan beban. Aparatur dituntut melakukan perbuatan yang sesuai tuntunan ajaran agama Islam.
“Aparatur pemerintah daerah dituntut menjadikan apa yang dikerjakan sebagai ibadah, bukan beban,” katanya saat peringatan hikmah Isra dan Mi'raj 1435 Hijriah, Jumat (30/5), di halaman kantor Pemkab Bima, Jalan Diponegoro 11.
Menurut Bupati, tema peningkatan etos kerja untuk meraih prestasi sengaja dipilih karena masa kepemimpinannya hanya 18 bulan. Rentang waktu itu menginginkan aparatur memiliki etos kerja tinggi dan berprestasi dalam menyelesaikan tugas, terutama melaksanakan tugas dan pelayanan.
“Seperti yang sudah dicontohkan penceramah, secara khusus untuk aparatur, bekerja adalah ibadah dan menjadi kewajiban kita sebagai Muslim,” ingatnya seperti dikutip Kabag Humas dan Protokol Setda, M . Chandra Kusuma, AP, dalam pernyataan pers, Jumat malam.
Disamping akan dipertanggungjawabkanjawabkan di hadapan Allah SWT, begitu juga dalam menyelesaikan tugas pemerintahan. Ada masanya, perjalanan meniti karier juga ada masanya. Ada yang menikmati eselon II dan III juga staf yang semuanya bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
Oleh karaena itu, ingatnya, sisa pengabdian ini aparatur harus mendapatkan keberhasilan dan nilai pengabdian agar mendapatkan ridha Allah.
Penceramah yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima, H. Abdurrahim Haris, MA, mengingatkan pentingnya memfungsikan masjid sebagai pusat ibadah umat Islam. Umat Islam jangan hanya pandai membangun masjid, tetapi tidak pandai memfungsikannya. Dalam kaitannya dengan Isra dan Mi’raj, masjid merupakan tempat keberangkatan Rasulullah menerima perintah shalat.
Penceramah menukilkan, kehidupan ditentukan oleh rahmat Allah dan kehidupan manusia yang berlangsung dari dunia hingga akhirat merupakan rahmat. Dengan demikian, bila ingin mencari rahmat, maka harus masuk ke masjid. Itulah sebabnya Allah SWT mengutamakan nilai shalat.
Dikatakannya, kalau saja manusia paham tentang nilai azan dan keutamaan shaf depan dalam shalat, maka mereka berbondong-bondong menuju masjid. Terkait hal ini, dia berharap agar masjid di kantor pemerintahan tidak dibiarkan kosong. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.