Dompu, Bimakini. – Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Umat dan Bangsa (UBA) Institute Kabupaten Dompu bersama Rakyat Tani Menggugat melakukan aksi unjuk rasa di kantor Pemda Kabupaten Dompu dan depan kantor Kepolisian Resor Polres Dompu, Senin (22/04/2024).
Di depan kantor Pemda Kabupaten Dompu, mereka menuntut peran Bupati terhadap turunnya harga jagung dan macetnya air bersih dari PDAM. Setelah berorasi secara bergantian, mereka ingin berdialog dengan Bupati Dompu.
Tetapi Bupati Dompu tidak ada ditempat, saat pendemo ingin masuk di halaman Pandopo. Pintu pagar digembok aparat, merasa geram karena tidak bisa menerobos masuk. Pendemo merusak pagar Pemda Dompu tersebut.
Karena tak ada Bupati, massa aksi melanjutkan aksinya depan kantor Kepolisian Resor Polres Dompu. Dalam orasinya, mereka dengan tegas meneriakkan tuntutan agar Kapolda NTB mencopot Kapolres Dompu dari jabatannya.
Karena Kapolres Dompu dinilai represif terhadap sejumlah pendemo yang menuntut kenaikan harga jagung, terutama pendemo di Kecamatan Manggelewa dan di depan kantor Bupati Dompu, kemarin.
“Copot Kapolres Dompu dan evaluasi oknum aparat Kepolisian yang melakukan tindakan represif terhadap massa aksi yang menuntut kenaikan harga jagung,” tegas Direktur Umat dan Bangsa (UBA) Institute, Herdiansyah dalam orasinya.
Sementara itu, Kapolres Dompu, AKBP Zulkarnain, SIK., mengaku bahwa sejumlah oknum anggotanya yang diduga melakukan tindakan represif terhadap massa aksi tersebut telah dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan oleh Devisi Propam Polres Dompu.
“Kami siap mengawal dan mengamankan setiap aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, siap kawal demo Kenaikan harga jagung asalkan tidak ada anarkis,” terang Kapolres Dompu depan massa aksi. AZW
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.