Dompu, Bimakini. – Bupati Dompu, H Kader Jaelani (AKJ) kembali dituntut agar dapat menstabilkan harga jagung petani. Selain itu, Bupati AKJ juga dituntut agar dapat melancarkan penyaluran air bersih PDAM yang akhir-akhir ini macet dan dikeluhkan sejumlah masyarakat.
Hal tersebut kembali disuarakan oleh sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Umat dan Bangsa (UBA) Institute Kabupaten Dompu bersama Rakyat Tani Menggugat saat aksi unjuk rasa depan kantor Pemda Kabupaten Dompu, Senin (22/04/2024) pagi.
Direktur UBA Institute Kabupaten Dompu, Herdiansyah., dalam orasinya menuntut peran Bupati terhadap turunnya harga jagung. Katanya, pemerintah harus menjamin kesejahteraan bagi petani.
“Lalu dimana peran Pemda terhadap anjloknya harga jagung. Dimana peran Pemda terhadap krisisnya air bersih dari PDAM. Kami tagih janji Bupati Dompu,” teriaknya.
Menurutnya, jika soal harga jagung tidak bisa distabilkan. Harusnya Bupati dapat mengintervensi melalui kebijakan-kebijakannya. Namun, jika melihat RPJMD Kabupaten Dompu tahun anggaran 2024 tidak ada kebijakan yang diprioritaskan untuk petani.
“Harusnya APBD digelontorkan untuk pertanian. Tetapi APBD Dompu hanya untuk proyek-proyek fisik, APBD hanya untuk bagi-bagi proyek,” tudingnya.
Setelah berorasi secara bergantian, mereka ingin berdialog dengan Bupati Dompu, namun Bupati tidak ada ditempat. Saat pendemo ingin masuk di halaman Pandopo. Pintu pagar digembok aparat Sat Pol PP dan Kepolisian. Merasa kecewa karena tidak bisa menerobos masuk untuk bertemu Bupati. Pendemo akhirnya merusak pagar Pemda Dompu tersebut. AZW
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.