Humas PT SUL Moch Isnaini
Bima, Bimakini.- Soal pembatasan penerimaan jagung ditanggapi oleh PT Santosa Utama Lestari (SUL) Desa Bolo, Kecamatan Madapangga.
Humas PT SUL, Moch Isnaini mengungkapkan, pembatasan penerimaan jagung lantaran kendala tehknis. Karena faktor drayer tidak mampu memproduksi dalam kapasitas jumlah banyak.
“Pembatasan penerimaan bukan karena apa apa. Tapi murni kendala mesin drayer tahapan uji coba,” ujarnya, Senin (20/4).
Sehingga kata dia, untuk Senin (20/4) penerimaan jagung ditutup. Namun dibuka kembali Selasa (21/4). “Saat ini mesin drayer diperbaiki. Insya Allah besok dibuka lagi tapi penerimaan bertahap,” tuturnya.
Pada prinsipnya penerimaan jagung tergantung kemampuan mesin atau kapasitas drayer. Terkadang juga membutuhkan koordinasi antara bagian produksi dengan bagian pembelian, karena hal itu menjadi acuan dalam penerimaan jagung. “Intinya kita tidak membatasi penerimaan jagung dengan serta merta. Namun kendala kapasitas mesin drayer, tempat penyimpanan / gudang tidak memadai menjadi kendala,” disamping itu dengan lesu nya market jagung nasional dan pemberlakuan psbb di beberapa wilayah juga menghambat proses penjualan dan pengiriman kita,” ujarnya.
Lanjutnya, harga pabrikan secara nasional terus turun dikarenakan wabah covid-19 yang membuat lesu harga ayam, sehingga kebutuhan pakan ternakpun melambat. Hal ini menyebabkan kebutuhan jagung sebagai bahan baku pakan juga berkurang. “Secara prinsip ekonomi demand sedikit suply meningkat maka harga jatuh,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
