Bima, Bimakini.com.- Kepedulian warga Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima ini patut diapresiasi. Mereka bergotong-royong membersihkan Monumen Pelopor Pancasila, Minggu (21/08). Ya, selama ini, kondisi monumen di persimpangan Tente itu memrihatinkan. Tidak dilirik.
Malah, nilai historis monumen itu hilang ditutupi baliho produk dan imbauan pemerintah. Monument yang dibangun tahun 1980-an itu luput dari perawatan, bahkan terbengkalai.
“Nilai historis monumen ini sudah tidak ada lagi. Banyak baliho dan spanduk produk serta imbauan Pemerintah Kabupaten Bima yang menghalangi bangunan ini, sayang memiliki nilai sejarah kalau dibiarkan tertutup seperti ini,” ujar warga Desa Tente, Faris, Minggu (21/08)/.
Kata Faris, setiap monumen dan bangunan bersejarah harus diperhatikan dan dirawat, karena memiliki nilai penting bagi sejarah Bima. “Kami membersihkan monumen ini agar nilai sejaranya tetap utuh dan menjadi kebanggaan bersama,” jelasnya.
Kata dia, sebelum membersihkan monumen ini, bersama warga Tente sudah melaporkan kepada Bupati dan Wakil Bupati. Bahkan, dinas terkait. Namun, sampai sekarang belum ada perhatian.
“Kami terpaksa harus bergotong- royong, karena dilaporkan juga pemerintah tidak respons, apalagi tidak melaporkan,” katanya.
Diakuinya, gotong-royong monumen ini sudah direncanakan sejak awal, sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap simbol-simbol sejarah. Tempat ini dulu dijadikan pertemuam dan musyawarah masyarakat Bima untuk mengusir penjajah.
Menurutnya, tempat seperti ini tidak boleh dilupakan begitu saja, karena mengandung sejarah perjuangan orang Bima melawan penjajahan.
Faris berharap, Pemerintah Kabupaten Bima lebih meningkatkan kepedulian terhadap peninggalan sejarah perjuangan orang Bima pada masa penjajahan dulu. Monumen seperti ini harus dirawat.
“Kalau pemerintah siap menata kembali, kami warga Tente akan menjaganya,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.