Kota Bima, Bimakini.- Suasana di Polres Bima Kota, sedikit heboh dengan kedatangan sejumlah wanita. Kehadiran mereka menarik perhatian, apalagi dengan kostum yang digunakan. Mereka mengaku dari geng Keong dan Racun.
Kedatangan mereka karena salah seorang anggota geng Racun, E (23 Tahun) tidak terima dijambak A (23 Tahun) dari geng Keong. Saat itu korban sedang luluran di salah satu salon, tiba-tiba dijambak, apalagi tidak mengenakan sehelai benang. Kasus tersebut kini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Bima Kota.
Kasat Reskrim melalui Kaur Bin Ops (KBO), AKP Hilmy Prayuga Sik membenarkan telah menerima laporan dari E, sebagai korban. Sedangkan A merupakan terlapor, yang diduga menganiaya korban. “Saat ini, terlapor dan pelapor sedang dimintai keterangan ” katanya singkat, Sabtu (24/9/2016).
Korban, E kepada wartawan menceritakan masalahnya peristiwa itu terjadi beberapa hari lalu. “Saya didatangi, langsung memukul wajah saya, dan menjabak rambut,” kisahnya disela pemeriksaan.
Tidak terima dianiya, Korban melaporkan kasus tersebut, Polres Bima Kota. Diduga pemicunya ada pihak lain, yang melaporkan pada A, bahwa telah memelet orang tuanya.
Hal itu memantik emosi A, sehingga mencari E dan menjambaknya. Kenyataan itu tidak diterima oleh rekan-rekan A yang mengaku dalam satu geng Racun. Sementara pelaku adalah anggota geng Keong.
Bagaimana pengakuan A? Di depan penyidik mengakui perbuatannya. Hal itu dilakukan karena tidak terima jika ayahnya telah dipelet oleh pelapor. Sebagai anak mengaku tidak terima ayahnya diperlakukan demikian.
“Saya tidak terima, ayah saya di fitnah. Hal itu, berawal dari cerita teman saya,”ujarnya.
Pihak penyidik Polres Bima Kota berupaya menghadirkan rekan pelaku, K yang memberikan informasi tersebut. Namun, hingga kini belum memenuhi panggilan. (BK31)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.