Bima, Bimakini.- Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 Hijriyah pada 2 Oktober 2016, pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anak Sholeh Desa Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima akan melaksanakan kegiatan Talkshow Parenting. Kegiatan itu dirangkai lomba menghias layang-layang.
Tema yang dibahas adalah ‘Aku Mau Ayah’ (Peran Ayah Dalam Mengoptimalkan Kecerdasan Anak) bersama Khairul Juhdy, SPd. Khairul adalah sosol Ayah dan pendidik yang sering mengisi acara tentang pendidikan dan parenting di wilayah NTB.
Pengelola PAUD Anak Sholeh, Ida Nurhaidah, SE, menjelaskan kegiatan saat menyambut Tahun Baru Islam ini merupakan program tahunan PAUD Anak Sholeh. Tahun lalu mengadakan lomba mewarnai tingkat PAUD Madapangga, kini mencoba warna lain. Tahun 2016 menyiapkan acara Talkshow dan lomba merangkai layang-layang, namun hanya fokus untuk intern siswa dan orangtua siswa. “Namun, jika ada pihak eksternal yang ingin berpartisipasi, kami silakan,” ujarnya melalui email, Jumat pagi.
Tujuan kegiatan ini, bebernya, ingin mensyiarkan Tahun Baru Islam sehingga tidak terlupakan oleh masyarakat bahwa sesungguhnya kalender Islam merupakan patokan bagi umat Islam, satu di antaranya berkaitan dengan perhitungan tanggal dan bulan beribadah. Tujuan lainnya, menambah wawasan dan pemahaman soal pentingnya peran orangtua khususnya Ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
Katanya, sosok Ayah tentu bukan sekadar mencari nafkah untuk keluarga, namun sangat berperan dalam membentuk akhlak, jiwa, dan kepribadian anak. Terutama berkaitan karakter pemberani, adil, tegas, dan tanggung jawab. Sebagaimana yang tertera dalam Al-Quran Surah Lukman, bagaimana seorang Ayah yang menanamkan pentingnya akidah dan akhlak kepada anaknya, Lukman. Kemudian ada pesan untuk berbuat baik kepada orang tua, berperilaku jujur, mendirikan shalat, tidak berperilaku sombong dan angkuh serta lainnya.
“Mudah-mudahan tertanamnya karakter-karakter tersebut kepada anak sejak dini , akan menjadikan mereka tumbuh menjadi generasi jujur dan hebat yang takut kepada Allah,” harapnya.
Menurutnya, munculnya krisis moral terhadap anak-anak muda Mbojo saat ini adalah imbas dari kurang optimalnya peran Ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
Mengapa lomba menghias layang-layang? Dipaparkannya, dalam proses pendidikan dan pengasuhan anak, ada filosofi yang dikenal dengan tarik-ulur layaknya seseorang dalam mengendalikan layangannya di atas angkasa. “Akhirnya harapan kami semoga acara yang akan kami selenggarakan nanti sukses dan juga bermanfaat terutama bagi generasi kita ke depan,” harapnya lagi. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.