Kampanye Anti-Narkoba terus dilakukan oleh personel Band La Hila. Mereka masuk-keluar sekolah di wilayah Kecamatan Bolo dan Madapangga Kabupaten Bima. Anak-anak muda asal Bima yang berkiprah di Jakarta itu pulang kampung untuk menginjeksi kesadaran pelajar dan kaum muda soal bahaya Narkoba. Suatu pengintipan cerdas dari jauh yang mereka ikuti dari informasi media massa dan laporan masyarakat. Apa yang dilakukan La Hila patut diapresiasi, karena ikut membantu dalam penyadaran soal Narkoba.
Ya, wilayah Kecamatan Bolo dan Madapangga akhir-akhir memang relatif ‘leading’ dalam hal pergaulan kaum muda yang terjebak Miras, Narkoba, dan Tramadol. Bahkan, merambah pelajar. Kasus Curas pun menjadi perbincangan hangat. Terakhir, akhir pekan lalu, publik dikejutkan oleh kasus seorang oknum pelajar yang menyembunyikan puluhan botol Miras di pegunungan dekat areal wisata Madapangga. Suatu kasus yang memberi pesan jelas bahwa sebagian pelajar tidak lagi begitu akrab dengan buku pelajaran.
Nah, La Hila masuk pada pintu yang tepat, karena berseiringan dengan dinamika kaum muda yang mulai kehilangan arah dan orientasi. Kita berharap La Hila adalah pemicu, selanjutnya ada gebrakan lain dari Karang Taruna, Komite Nasional Pemuda Indonesia, OSIS, dan Remaja Masjid setempat untuk memberikan tusukan lanjutan. Soal kesadaran memang perlu terus diinjeksi, karena suasana psikologis mereka yang mudah goyah oleh keadaan. Kita berharap ada suasana baru yang dimunculkan pasca-gebrakan La Hila itu.
Gerilya kru La Hila dari sekolah ke sekolah itu adalah bentuk kepedulian terhadap rekan mereka. Pelajar adalah bahan baku masa depan sejarah daerah ini. Jika arah bandrol kegiatan mereka terninabobokan oleh hal negatif, maka warna buram yang akan muncul ke permukaan. Sebaliknya, membangun budaya positif dan kesadaran yang terus-menerus diasah, akan menjadi bekal kaum muda untuk menatap masa depan. Menjemput tantangan kehidupan yang pasti lebih kompleks lagi.
Sekali lagi, injeksi kesadaran terhadap pelajar dan remaja merupakan sesuatu yang niscaya dalam kondisi perkembangan teknologi informasi saat ini. Jika filter tidak kuat, maka muda tersorong dalam jebakan perbuatan negatif. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.