Dompu, Bimakini.- Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu mengeluhkan persoalan pengadaan bibit. Seperti disuarakan salahsatu Ketua Poktan, Drs Ahmad M Noor, akhir pekan lalu.
Menurutnya, Kepala UPTD Pertanian Kilo tidak merinci mengenai anggaran untuk pengadaan bibit padi dan kedelai. “Mestinya anggaran itu dibelanjakan langsung oleh petani,” ujar Ahmad.
Namun, klaimnya, anggaran itu justru dibelanjakan langsung oleh Kepala UPTD dan PPL, bahkan dana kelompok itu sendiri tidak pernah ditangani oleh Poktan. “Kita hanya mencairkan, setelah itu uangnya diambil pihak UPTD,” sesalnya.
Ahmad mengaku justru obat- obatan dan bibit jauh lebih mahal harganya dibandingkan harga pasaran. Oleh karena itu, Poktan menilai UPTD ingin lebih banyak mendapat keuntungan. Mestinya harga patokan toko sebagai pembandingnya.
Apalagi, ada tiga toko yang dipilih kelompok untuk harga pembanding, justru pihak UPTD menggunakan harga tertinggi.
Kepala UPTD Pertanian Kilo, Ir Fahrudin, membantah tudingan Ahmad. Apa yang dilakukan sudah sesuai prosedur. Begitu juga dengan pengadaan bibit dan obat, UPTD hanya sebagai pendamping saja. “Tidak benar jika kita dituding tidak transparan,” bantahnya kepada wartawan, Sabtu di Dompu.
Demikian juga dengan para PPL, dipastikannya, bekerja sesuai mekanisme tugasnya. (BK24)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.