Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Sumpah (Baru) Pemuda

Dokhumaspro: Pengibar bendera saat upacara Hari Sum;pah Pemuda Kota Bima.

Dokhumaspro: Pengibar bendera saat upacara Hari Sum;pah Pemuda Kota Bima.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, dilakukan pada semua daerah di Indonesia. Di wilayah Bima dan Dompu pun demikian. Suatu perhelatan rutin yang mencoba merefleksikan kembali semangat kepemudaan ketika memainkan peran strategisnya pada masa para dan pascakemerdekaan. Kini momentum bersejarah itu dikontektualisasikan lagi, berulang-ulang setiap tahun, untuk menemukan arah masa depan. Kisah heroisme pemuda dulu masih menjadi bacaan menarik bagi generasi hari ini. Mereka memiliki visi kuat menatap wajah negeri. Bagaimana membebaskannya dari cengkeraman penjajahan, itu berarti nyawa taruhanny

Lalu bagaimana prototipe pemuda hari ini? Sejumlah kegelisahan mencuat ke permukaan, di Bima misalnya. Pemuda hari ini sudah lama dalam sudut sorotan kamera publik karena sebagian mengarahkan citra dirinya dalam posisi kontraproduktif.  Energi positifnya tidak jelas diarahkan kemana. Ada yang
terlibat kasus pembunuhan, pencurian kendaraan bermotor, penganiayaan, Narkoba, penikmat minuman keras di sudut gang. Bahkan, bangga membawa pil Tramadol di saku celananya. Sebagian menerawang masa depan di kamar kumuh ditemani Miras, Narkoba, dan barang merusak lainnya. Gaya tampilan sosial seperti ini hanya akan menjadi benalu bangsa dan penghambat kemajuan. Saatnya pemuda bangkit dan menemukan visi perjuangan yang lebih segar.

Sejarawan JJ Rizal menyorot sisi kepemudaan yang perlu dicermati bersama. Katanya, hari ini  banyak pemuda,  tetapi otak dan akalnya jompo. Pembelaan mereka bukan pada kemanusiaan, keadilan, kesejahteraan tetapi kekuasaan. Sorotan ini perlu diresapi karena menunjukkan arah pergerakan aktivitas yang tidak sejalan dengan semangat para pendiri bangsa dan kumpulan pemuda heroik saat masa perjuangan membela bangsa.

Tampaknya sudah cukup banyak deklarasi dan peneguhan komitmen pada sejumlah kesempatan atau momentum. Tetapi, seremonial yang selanjutnya berujung kehampaan. Masalahnya, sebagian kaum muda seringkali menghentak suasana sosial melalui serangkaian tindakan destruktif yang tidak berseiringan dengan pesan moral perjuangan pemuda jaman dulu.

Mari merefleksikan semangat kaum  muda sebelumnya ketika berjuang tanpa pamrih dan menyabung nyawa di medan pertempuran. Ada yang menggugat dalam sentilan yang menukik rasa, apakah perlu membuat Sumpah Baru untuk Pemuda (Bima dan Dompu) masa kini? Tidak cukupkah deklarasi acara seremonial selama ini yang kerapkali dilakukan?   (*)

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Jalan-jalan

IKAN Patin yang dalam bahasa latinnya disebut Pangasius merupakan jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan patin memang tidak populer seperti salmon. Harganya juga tidak...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Untik mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat serta memastikan kenyamanan tempat ibadah, Polres Bima Kota beserta Polsek jajaran menggelar kegiatan bakti...

Peristiwa

Matram, Bimakini.- Keluhan terhadap Permen Kelautan dan Perikanan (KP) No 7 Tahun 2024 ternyata tidak hanya oleh DPD HNSI NTB. Tapi hampir seluruh stakeholder...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat (Rasbar) Polres Bima Kota kembali berhasil menggagalkan upaya peredaran minuman keras (Miras) di wilayah hukumnya. Kali...

Hukum & Kriminal

Dompu, Bimakini. – Pemindahan tempat penahanan dari rumah tahanan Polres Dompu ke rumah tahanan Polda NTB terhadap 5 (lima) aktivis HMI yang melakukan pengerusakan...