Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Legislator Minta Polres Selidiki SOP Pemandian Arema

Suasana keluarga korban saat di RSUD Bima.

Suasana keluarga korban saat di RSUD Bima.

Kota Bima,Bimakini.- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima, Taufikurahman, SH, meminta pihak Kepolisian memeriksa seperti apa standar operasi keamanan yang diterapkan pengelola tempat pemandian Arema. Apakah sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) atau tidak.

Begitu pun kepada Pemerintah Kota Bima   melalui SKPD yang menerbitkan izin. Selain itu,  guru yang akan membawa siswa dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki kesiapan dalam hal pengawasan. Termasuk berkoordinasi dengan pengelola.

Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi I itu   di kantor setempat, Kamis (10/11/2016), menanggapi kasus heboh  Rabu  sore lalu yang menewaskan siswa SDN 14 Kota Bima, Naisya Astriani (8) yang tenggelam di pemandian Arema.

Duta PDI Perjuangan ini  menyampaikan  dukacita terhadap   insiden tewasnya  Naisya Astriani. Krena berkaitan dengan aktivitas publik, apalagi tempat pemandian, tentunya harus ada Protap standar keamanan yang maksimal bagi pengunjung. Bila tidak, akan sangat berbahaya. Apalagi dalam pemandian itu ada tempat untuk anak-anak dan dewasa.

Katanya, bila tidak ada petugas khusus dari pengelolan pemandian, akan sangat berbahaya. Untuk itulah,  wakil rakyat memita pihak Kepolisian mengusut tuntas kejadian itu. “Karena   kejadian itu ada dasarnya, ada kelalaian yang terjadi,” nilainya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Menurutnya, harus ada tahapan evaluasi menyeluruh, seperti apa pengawasan guru dan yang terpenting di pemandian, apakah sudah memenuhi standar keamanan. Pihak Kepolisian bisa melihat apakah standar keamanan sudah dilaksanakan oleh pengelola. Keberadaan Arema juga harus ada evaluasi, karena   kalau ada siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler tentunya  berjumlah  puluhan dan sangat riskan.

Apalagi, katanya, sampai melarang orang tua masuk bila tidak membayar karcis. Padahal, orang tua tidak  mandi hanya mengawasi anaknya dalam konteks kegiatan sekolah. “Untuk itu pihak Arema harusnya lebih memaksimalkan keamanan, karena sudah melarang orang tua siswa dalam kegiatan itu,” ujarnya.

Dia meminta jajaran pemerintah segera mengevaluasi izin pemandian Arema,  memeriksa ulang SOP-nya, agar tidak lagi muncul kejadian yang sama ke depan. Tidak  saja Arema, tetapi pemandian lainnya, karena jaminan keamanan keselamatan harus diutamakan.

Bila tidak ada kendala, Komisi I juga akan memanggil pihak-pihak terkait untuk mengetahui seperti apa sebenarnya kejadian itu. (BK32)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Seorang Pegawai Kontrak Provinsi NTB di UPT PU Pengairan Kecamatan Monta, Subhan, tewas karena tergelincir, Sabtu 1 April 2023. Saat itu korban...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Warga Dusun Lakaba Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Dimas M Saleh (12) tewas tenggelam di sungai. Siswa kelas 6 SDN Inpres...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Personel Polsek Parado Polres Bima dan Tim SAR, berhasil menemukan korban yang terseret arus di Pantai Lere Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sosok mayat seorang lelaki ditemukan di Desa Lambu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Selasa (17/5/2022) sore. Mayat dengan identitas Mansyur, 18 tahun, ditemukan...

Peristiwa

Lombok Barat, Bimakini.- Seorang anak dilaporkan hilang di Pantai Kerandangan I, Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat ditemukan. Bocah perempuan yang yang masih...