Kota Bima, Bimakini.- Musibah banjir yang melanda Kota Bima pada Rabu dan Jumat pekan lalu telah menjadi perhatian nasional. Bantuan dari berbagai pihak mengalir. Ada yang dari pemerintah daerah, organisasi, dan lainnya.
Satu di antara lembaga yang turut membantu adalah Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Nusa Tenggara Barat (NTB). Minggu lalu, bantuan dikoordinir oleh Bantuan itu berasal dari LPA Kota Mataram dan Forum Anak NTB.
Bantuan itu diserahkan ke Posko Pemkot Bima dan diterima pejabat Dinsosnakertrans di tenda Kemensos. Saat itu, pengurus LPA NTB hanya menyerahkannya saja, setelah itu langsung balik ke Mataram.
Nah, rupanya kepedulian LPA NTB tidak sampai di situ saja. Kamis (29/12) sore, bantuan tahap kedua disalurkan lagi oleh LPA NTB dan diserahkan ke LPA Kota Bima untuk dibagikan kepada para korban bencana banjir pada sejumlah wilayah.
Jumat (30/12) pagi ini, bantuan itu siap didistribusikan kepada para korban banjir pada sejumlah wilayah. Bantuan itu dari Forum Anak se-NTB, STIE/Akademi Manajemen Mataram, dan donatur lainnya.
Ketua Divisi Hukum dan Advokasi LPA NTB, Joko Jumadi, SH, MH, menjelaskan bantuan tahap kedua ini sebenarnya lebih ditekankan pada upaya mendukung psikososial. Tim psikososial yang dikerahkan saat ini sebanyak 22 orang, mereka berasal dari Psikolog LPA NTB dan Terapis. Relawan Terapis dari IAIN Mataram, Unram, Stikes Yarsi, dan STIE/AMM.
Sampai kapan berada di Kota Bima? “Paling cepat hari Minggu nanti mereka balik,” ujarnya usai briefing di sekretariat LPA Kota Bima.
Diakuinya, sebagian yang dibawa adalah alat permainan untuk mendukung kegiatan lapangan relawan psikososial. Selebihnya adalah bantuan dari berbagai sumber di Mataram.
Disampaikannya, Jumat siang Kak Seto dari KPAI akan hadir di Kota Bima dan seluruh LPA se-NTB juga akan hadir untuk membantu.
Mahasiswa Kampus STIE/AMM juga menyalurkan bantuan melalui LPA NTB. Anggota relawan, Abdul Latif, mengatakan bantuan yang diberikan berupa sarung dan pakaian. Bantuan itu dikumpulkan dari mahasiswa AMM dan masyarakat di Mataram. Totalnya senilai Rp5 juta. “Baju yang dibawa baru,” katanya.
Untuk membagikan bantuan itu, katanya, relawan yang ikuti berjumlah empat orang dan bergabung dengan truk yang mengangkut barang LPA NTB.
Kamis siang, di lapangan Serasuba terlihat satu truk muncul membawa bantuan untuk korban banjir. Seperti yang tertulis dalam pamflet samping truk, bantuan itu itu dari PW Muhammadiyah NTB, PW NU Jawa Timur, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, dan Korem162/WB. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.