Bima, Bimakini.- Kegiatan mendongeng amal yang dilakukan peserta dongeng monolog dari Jakarta, diharapkan mampu mewujudkan sifat baik terhadap generasi penerus. Harapan itu disampaikan Bunda PAUD Kabupaten Bima, Hj Rostiaty, SPd, saat acara dongeng amal di Paruga Nae Kecamatan Bolo, Selasa (17/01).
Rostiaty mengatakan kegiatan ini diharapkan membawa perubahan yang signifkan bagi siswa, untuk itu dongeng dipandang mampu menjadi sarana pemenuhan bagi perubahan yang diharapkan itu. Selain itu, dia berharap kemampuan anak berimajinasi dan menambah luas wawasan ilmu pengetahuan, sekaligus bisa memahami perilaku baik-buruk dari cerita dongeng.
“Kehadiran tim dongeng monolog tersebut, anak bisa belajar interaksi dan berkomunikasi dengan orang lain juga kemampuan berekspresinya menonjol,” harapnya.
Istri Wabup Bima ini menyatakan seperti halnya metode pembelajaran yang disampaikan tim, diharapkan bisa diikuti oleh guru dan siswa, sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. “Intinya pihak sekolah bisa memberlakukan metode yang disampaikan oleh tim dongeng monolog tersebut,” terangnya.
Anggota tim dongeng monolog, Ady, mengatakan tujuan utama kegiatan dongeng amal adalah wadah untuk mencari sumbangan untuk pembangunan rumah yatim Seribu Pulau di Setu Bekasi. Sebagiannya untuk membantu para korban banjir bandang Kota Bima.
Selain wadah untuk mencari sumbangan, kata dia, sengaja dilakukan untuk kampanye terhadap anak “Aku Bisa Menjaga Diri”. Melalui dongeng disampaikan dan akan langsung sampai pada anak-anak. Hal itu karena metodenya langsung berinteraksi dengan anak-anak. “Kita yakin anak-anak mampu menerapkan apa yang telah disampaikan tadi dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Ketua panitia kegiatan dongeng amal, Indrawan Ilyas, SPd, mengatakan melalui rapat K3S di SDN Nggeru Sabtu (14/01) yang diikuti seluruh jenjang Sekolah Dasar dan TK kecamatan, saat itu Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al-Azzam Kecamatan Bolo dipercaya memfasilitasi kegiatan dongeng amal tersebut.
Katanya, sedianya acara dongeng amal ini diharapkan mampu mengubah sikap anak-anak, karena cara penyampaian sangat mudah dicerna. Skan tetapi, perubahan yang diharapkan tidak segampang yang diharapkan. Untuk itu, peran orang tua yang paling utama. Cara menasehati anak yang dilakukan oleh setiap orang tua, juga merupakan pembelajaran di luar sekolah. “Intinya cara berinteraksi dengan anak-anak agar memberikan perubahan yang signifikan, peranserta orang tua sangat diharapkan,” ujarnya.
Idealnya, kata dia, orang tua harus menyediakan waktu khusus bagi anaknya. Waktu itu dimaksimalkan. Seperti mendongeng sebelum tidur atau waktu senggang lainnya. Hal itu kalau dilakukan rutin, akan memberikan perubahan baik bagi anak-anak. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.