Bima, Bimakini.- Kapolres Bima Kabupaten AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, SIK, bersama Ketua Bayangkari Canang Bima, Rina Hartati Eka Fathurrahman, mengunjungi salah satu warga yang dipasaung di Desa Tente Kecamatan Woha. Sudah tiga tahun perempuan itu dipasung keluarganya.
Semua berawal, ketika suami perempuan yang dipasung itu selingkuh didepannya. Sejak itu mengalami shock dan akhirnya gengguan mental.
Kapolres Bima AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, SIK mengatakan, informasi adanya warga yang dipasung itu dari Babinkantibmas Tente. Setelah kembali dari kegiatan bakti sosial di Desa Tolotangga Kecamatan Monta, menyempatkan singgah.
“Kami membesuk untuk melihat kondisi warga yang dipasung sudah tiga tahun di Desa Tente Kecamatan Woha, supaya bisa dicarikan jalan untuk menanganinya. Karena memasung bukan salah satu upaya memberikan kehidupan yang lebih baik terhadap penderita,” jelasnya Jumat (27/1/2017).
Kata Eka, berdasarkan cerita keluarganya, Mrs. Nona dipasung akibat stres karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sehingga terganggu psikisnya. Upaya pasung itu juga tidak menunjukan perubahan terhadap ibu dua anak ini.
Pihaknya meminta ijin kepada keluarga untuk dilakukan perawatan di tempat yang lebih baik dan layak. “Saya pribadi prihatin melihat kondisi masyarakat yabg dipasung seperti itu, sehingga sikap kami akan ditindak lanjut dimasukkan Rumas Sakit Jiwa Segalas,” ungkapnya.
Lanjut Putra Asli Bima itu, bahwa Mrs. Nona mengalami keterbelakangan mental atau kecerdasannya di bawah rata-rata. Dia dipasung karena dianggap membahayakan dirinya dan orang lain.
“Keluarga Mrs. Nona termasuk warga kurang mampu, untuk biaya berobat mereka kesulitan karena penghasilan menurut mereka tidak mencukupi apalagi membiayai berobat ke rumaj sakit,” pungkasnya (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.