Bima, Bimakini.- Di SMAN 1 Belo dari setiap tahun dikenal rawan perkelahian pelajar, namun empat bulan terkahir tidak lagi. Siswa bermasalah tidak semata dihukum, namun pendekatan humanis.
Kepala SMAN 1 Belo, Drs. Mustamin mengakui menerapkan kebijakan baru. Yakni tidak semata memberikan hukuman pada siswa yang bermasalah, namun pendekatannya diubah.
“Ternyata selama ini, siswa yang diberikan sangsi akan tambah brutal, sehingga sering membuat masalah baru lagi. Setelah dilakukan pendekatan kamanusiaan, banyak siswa yang tersentuh dan menurut pada guru,” ungkapnya pada Bimakini.com, Rabu (8/2/2017).
Selain itu, kata dia, tidak hanya memfokuskan penanganan oleh guru Bimbingan Konseling (BK). Namun semua elemen yang ada di sekolah ikut terlibat.
“Dewan guru, Wakasek dan Komite dikerahkan untuk melakukan pendampingan terhadap siswa, tanpa terkecualai. Setiap jam kosong siswa harus didekati dan dinaseheti dari hati ke hati,” ungkapnya,
Terobosan ini, kata dia, didukung Muspika Kecamatan Belo, terutama wali murid, Kepala Desa dan BPD yang ada di Kecamatan Belo. Peranan semua pihak terus mendorong sekolah pendekatan humanis ini.
“Ini semua berkat dukungan dan kerja sama semua elemen yang ada di Kecamatan Belo, yang memiliki tujuan yang sama untuk mengembalikan nama baik SMAN 1 Belo yang pernah dikenal membanggakan nama sekolah disetiap kegiatan akademik,” katanya.
Dikatakannya, banyak pentolan SMAN 1 Belo yang berhasil dan menjadi orang besar di setiap instansi pemerintahan dan legislatif. “Kami ingin memyumbangkan kbali prestasi dan potensi siswa untuk dunia pendidikan maupun daerah,” pungkasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.