Bima, Bimakini.- Ada yang unik dari finalis cabang khattil quran pada Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Kabupaten Bima yang dihelat di Kecamatan Wawo 2017. Apakah itu?
Dua finalis merupakan peserta cilik berusia belasan tahun, seperti Muhammad Alfah merupakan peserta golongan dekorasi lahir, 3 September 2004 anak pertama dari dua bersaudara putra Salahuddin dan Emiyata.
Alfah masih duduk di kelas I MTsN Sape dan baru pertama ikut MTQ Kabupaten dan lolos sebagai finalis duta Kecamatan Woha dan berhasil menemani dua finalis lainnya. “Kehadiran saya sebagai peserta ingin menimba ilmu dan pengalaman. Tapi syukur bisa lolos sebagai finalis,” ujarnya usai menuntaskan karyanya pada babak final yang digelar di SMAN Wawo, Senin (22/5).
Lain halnya dengan finalis cabang hiasan mushaf, Sofi Biantari Alita, lahir di Wawo 6 April 2006 buah pernikahan Syaifurrahman dengan Rupi Raherani. Anak kedua dari dua bersaudara ini baru kelas lima SD dan mewakili tuan rumah. Dia lolos sebagai finalis mendampingi dua finalis lainnya. “Saya hanya ingin mencari pengalaman pada senior saya, tapi bersyukur bisa lolos sebagai finalis,” katanya di arena V SMAN 1 Wawo, Senin.
Dewan hakim, H A Karim, menganggap dua peserta luar biasa dan memiliki talenta. Beberapa tahun ke depan mereka dapat meraih prestasi lebih tinggi lagi. “Jika dua anak ini terus mengasah kemampuannya, maka bisa berprestasi lebih tinggi lagi. Namun jangan cepat berpuas diri dan lerus berlatih,” saran penulis kaligrafi di masjid Agung Baitul Hamid Kota Bima ini.
Hal senada disarankan dewan hakim cabang khat, Dr Abdul Munir, M. Ag dan Sudirman, S.Ag, M.Si. (BK23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.