Bima, Bimakini.- Operasi Patuh Gatarin 2017 Terpusat seluruh wilayah di Indonesia, masih digelar. Tujuannya untuk menjaring pelanggar lalu lintas dan penyadaran kepada masyarakat. Namun, dinamika lapangan menyuguhkan hal-hal menarik. Seperti apa?
Saat operasi gabungan di bawah kendali Sat Lantas Polres Bima di perbatasan Kabupaten dan Kota Bima, Sabtu (13/05) lalu, banyak pengendara menghindar. Mereka tiba-tiba menepi, lalu duduk santai di jalan dan rekreasi sesaat di sekitar tempat operasi.
Pengendara, Fajadin, mengaku banyak pengendara yang berhenti karena melihat aparat merazia, mereka diduga tidak membawa kelengkapan surat kendaraan, sehingga tidak berani menerobos puluhan aparat melaksanakan operasi.
“Saya juga tidak membawa kelengkapan surat kendaraan sepeda motor, makanya saya tidak berani melewati Polisi yang merazia,” jelasnya di Desa Panda Kecamatan Palibelo.
Dia mengakui, saat razia ini banyak pengendara yang tidak lolos, karena merasa tidak melengkapi dokumen kendaraannya. “Lebih baik saya menunggu habis razia, daripada di-Tilang Polisi, repot jadinya,” ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan Heri. Dia mengaku sudah dua jam tertahan di Dusun Ni’u Desa Panda karena tidak berani melalui razia, sebab dokumen kendaraannya tidak lengkap. “Saya belum bikin Surat Izin Mengendara (SIM), makanya saya takut jalan, nanti bisa di-Tilang Polisi,” akuinya.
Kasat Lantas Polres Bima, IPTU Caka Putu Gde, SIK, mengatakan Operasi Patuh Gatarin 2017 ini tidak ada ketentuan berapa kali razia dalam sehari. “Biasanya hanya satu kali dalam sehari, cuman oprasi ini tidak menetap satu tempat saja,” kata dia.
Namun, dia mengakui, selama operasi banyak pengendara yang menunggu usai razia, diduga tidak melengkapi surat kendaraan. “Memang sulit mengubah semuanya Pak, harus pelan-pelan. Semoga apa yang kita lakukan ikhlas ini, masyarakat sadar hukum dan tertib berlalulintas,” harapnya.
Kata dia, bagi pengendara yang menunggu usai razia, tidak akan bertindak di luar SOP, namun jajaran akan mendekat untuk sosialisasi. Hal itu karena kewajiban pengendara roda dua dan roda empat agar selalu melengkapi diri dengan dokumen. “Kami tidak akan mengejar pengendara yang tertahan, tapi kami akan imbau dan sosialisaikan aturan. Semoga ada kesadaran pengendara akan kewajiban sebagai pengendara,” jelasnya.
Pantauan Bimeks, puluhan kendaraan roda dua dan roda empat terhenti di pinggir jalan sekitar wilayah operasi perbatasan Kabupaten dan Kota Bima. Pengendara terlihat duduk santai di pinggir pantai. Bahkan, ada yang ke pantai menikmati laut seolah mereka rekreasi bersama keluarga dan kerabat yang diboncengnya.
Lebih parah lagi, ada beberapa roda dua maupun roda empat yang balik arah. Mereka takut dikejar oleh Polisi. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.