Bima, Bimakini.- Sejak Selasa (14/11) hingga Jumat (17/11), aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa di SDN Inpres Tarlawi Kecamatan Wawo lumpuh total. Air dan lumpur setinggi 30 centimeter itu menggenangi ruang kelas sekolah setempat.
Kepala SDN Inpres Tarlawi, Jamaluddin, SPd, membenarkan proses KBM di sekolah setempat lumpuh. “Sudah empat hari ini siswa tidak bisa mengikuti KBM,” ucapnya ditemui di Wawo, kemarin.
Banjir bandang di Desa Tarlawi terjadi setelah curah hujan meningkat. Saat terjadi banjir, hujan terjadi sejak siang hingga sore hari. Selain lumpur menggenangi sekolah setempat, satu unit jembatan putus.
Jamaludin mengatakan, KBM lumpuh tersebut telah dilaporkan kepada Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima. “Kita berharap ada bantuan air untuk memercepat proses pembersihan lumpur,” harapnya.
Saat ini, perambahan hutan di Kecamatan Wawo makin mengkuatirkan. Tahun 2017 ini saja, sekitar 360 Hektare (Ha) lahan dimanfaatkan oleh warga sebagai lokasi menanam jagung.
Setiap Kepala Keluarga (KK), memeroleh jatah antara 1 Ha hingga 3 Ha. Kelestarian hutan tidak lagi diperdulikan, warga termotivasi hasil dannn keuntungan yang dicapai bertani jagung.
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, mengelus dada ketika melihat langsung kondisi hutan di Kecamatan Wawo yang sudah semakin parah tersebut.
“Manfaatkan tegalan boleh saja, asalkan cerdas dan tidak merusak lingkungan. Karena lingkungan alam juga dibutuhkan masyarakat. Kesadaran masyarakat yang harus digugah,” ucapnya. (NAS)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.