Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Anak Tarlawi ini ‘Gerilya’ Jualan Tampi Puluhan Kilometer

Dua bocah Tarlawi penjual Tampi saat istirahat di Taman Ria.

Dua bocah Tarlawi penjual Tampi saat istirahat di Taman Ria.

Bima, Bimakini.- Setiap akhir pekan, Deden dan Afan keliling Kota Bima. Mereka berjalan kaki, dari satu kelurahan ke kelurahan, dari gang ke gang untuk menjual Tampi atau dalam bahasa Bima “Doku”.

Tampi yang mereka pikul bukan ringan. Beratnya sekitar empat kilogram. Satu orang memikil 20 Tampi. Untuk usia mereka terolong berat, apalagi berjalan hingga berkilo-kilometer. Namun, karena sudah terbiasa, sehingga terasa ringan.

Dari Tarlawi, Deden dan Afan naik ojek hingga ke Kumbe. Dari Kumbe mereka mulai berjalan dari gang ke gang berharap ada yang membeli. Ini sudah mereka lakoni cukup lama. Membantu orang tua dan biaya sekolah.

Deden yang duduk di kelas satu SMPN 1 Wawo mengaku Tampi ini mereka ambil dari orang lain. Satu buah mereka jual 25.000. Dari harga itu memeroleh keuntungan Rp5.000. Setiap kali jalan, pasti ada yang laku.

Pagi pukul 09.00 Wita saat berjumpa Bimakini di Taman Ria pekan lalu masing-masing sudah laku lima buah. Mereka berjualan biasanya hingga sore dan kembali ke kampung, meskipun masih ada yang sisa. “Kami julan ini hari Sabtu atau Minggu,” kata Deden.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Saat istirahat di Taman Ria, beberapa orang memerhatikan bocah ini. Ada yang menyodorkan pisang goreng dan juga memberikan uang untuk membeli makanan dan minuman.

Rupanya mereka juga cukup kompak saat berjualan. Tidak ingin egois. Mereka berbagi pembeli. Jika Deden sudah laku 5 buah, maka ketika ada pembeli lagi, giliran Afan.

Hal itu terlihat ketika mereka beranjak setelah istirahat. Baru melangkah 20 meter, sebuah pick up berhenti dan membeli Tampi mereka.

Deden dan Afan membuka ikatan julannya dan mereka berbagi Tampi yang dijual. Apalagi ibu yang turun dari pick up itu memiliki cukup banyak. Lengkah mereka pun semakin ringan, karena yang dipikul tidak banyak lagi. (BK.25)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait