Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Kapolres: Mereka Ingin Balas Dendam pada Polisi

Bima, Bimakini.- Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M Eka Fathurrahman, SH, SIK, menjelaskan dua terduga yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) jaringan terorisme Poso, Hidayat dan Kurniawan, warga Desa Dore Kecamatan Palibelo telah lama ada di Bima. Mereka merupakan pelarian dari Poso dan bermaksud membalas dendam kepada aparat Kepolisian.

Kapolres mengatakan, berdasarkan informasi dari Tim  Densus 88, keduanya berhasil kabur saat operasi penangkapan jaringan terorisme. “Mereka sudah lama di Bima, mereka berdua langsung meninggalkan Poso setelah operasi terorisme saat itu,” ujarnya Sabtu (18/06) malam.

Kata dia, penangkapan  itu  berlangsung sekitar pukul 17.55 WITA. Awalnya KR ditangkap di Paruga Nae Desa Talabiu Kecamatan Woha. Saat itu,  sedang melaksanakan rutinitasnya  menjual es. HD  (19) ditangkap di rumahnyanya, RT 01 RW 01 Desa Dore Kecamatan Palibelo dari hasil pengembangan. Baca juga: Dua Terduga Teroris Poso Ditangkap di Bima

“Setelah penggeledahan rumah,  Tim Densus menemukan bahan untuk merakit bahan peledak, senjata api rakitan, bua bom siap di gunakan serta buku buku ajaran jaringan terorisme,” jelasnya.

Berdasarkan hasil interogasi keduanya, rencananya dua bom yang sudah selesai proses perakitan itu akan digunakan untuk menyerang kantor Polres dan anggota Polri di Bima.
“Kalau tidak ditangkap oleh Tim Densus 88, bisa jadi malam ini akan mengebom di wilayah Bima, sasarannya anggota Polisi. Mereka berdua mengakui telah menargetkan sampai mendekati Idul Fitri untuk mengebom,” ujarnya.

Dia mengimbau kepada anggota Polri supaya lebih meningkatkan pengamanan dalam melaksanakan Operasi Cipta Kondisi diwilayah Bima pada siang dan malam hari.  Tidak memberikan ruang pada pelaku tindak kejahatan berbuat dan bertindak yang salah di wilayah Bima.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Saya akan melengkapi anggota dengan senjata lengkap dalam melaksanakan Operasi Cipta Kondisi, untuk menghindari sesuatu akan terjadi. Sebab keduanya  telah mengancam akan menyerang kantor Polires dan Polisi,” jelasnya.

Namun, dia menduga, penangkapan keduanya tidak menjamin tidak adanya pelaku lain masih ada di Bima. Namun, itu sudah dilakukan identifikasi oleh Tim Densus 88.

“Saya tidak tahu persis apakah hanya dua orang itu saja atau bagaimana. Namun, saya rasa masih ada, tapi itu sudah diidentifikasi oleh petugas khusus yang menangani teroris,” katanya. (BK34)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait