Bima, Bimakini.- Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anak Sholeh Desa Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima meraih juara I Karya Terbaik Pengelola PAUD pada Apresiasi GTK PAUD Dikmas Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017. Lomba diselenggarakan Rabu (07/06) di gedung BPPAUD dan Dikmas NTB, Mataram.
Penghargaan itu langsung diterima pengeloal PAUD Anak Sholeh, Ida Nurhaidah, SE. Dia bersyukur bisa meraihnya, apalagi dalam momentum Ramadan 1438 Hijriyah.
Selanjutnya, akan mengikuti lomba tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Bengkulu. “Saya sampaikan terimakasih dan penghargaan atas doa dan dukungan dari semua pihak, mohon doanya juga agar bisa sukses pada lomba selanjutnya,” harapnya melalui email, Jumat sore.
Diakuinya, saat lomba itu memaparkan apa yang telah dilakukannya dan mampu “mencuri hati” para juri.
Seperti apa poin-poin pemaparannya? Dikatakannya, tantangan dunia pendidikan semakin berat, data empiris tentang kondisi sosial menunjukkan adanya beberapa perilaku destruktif yang ditayangkan televisi, media cetak, bahkan apa yang disaksikan sendiri. Tawuran antarsiswa, perkelahian antarkampung, seks bebas, Narkoba, HIV/AIDS merajalela, korupsi yang massif, rasa kebangsaan yang rendah, empati rendah, gizi buruk, krisis moral dan dan agama, krisis kepemimpinan dan sebagainya.
Katanya, deretan permasalahan tersebut memerlukan “problem solving” dan satu di antaranya adalah melalui gerakan literasi (Literacy Culture) PAUD. PAUD menjadi solusi, karena berdasarkan hasil penelitian empiris para ahli Neurologi, perkembangan kecerdasan anak 50 persen terjadi saat umur 0-4 tahun, sedangkan 80 persen saat umur 0-8 tahun. Pada rentang umur tersebut, pertumbuhan dan perkembangan anak cukup pesat.
Apabila mampu memberikan stimulasi optimal, maka akan mengasilkan generasi yang memiliki kecerdasan optimal dalam kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelegensi atau sering disebut multiple intelegensi. “Anak-anak yang saat ini duduk di PAUD yang akan menjadi pemimpin negeri ini pada masa depan, 20-30 tahun mendatang,” ujarnya. Dibeberkannya, PAUD Anak Sholeh memiliki ciri khas dalam pengelolaan pendidikan mengedepankan pembinaan karakter anak secara sistematis, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan. Satu di antara inovasi yang dilakukan adalah mengembangkan gerakan literasi berbasis model KPP-USK. Melalui model ini diyakini kuat dapat menjadi triggers dalam membentuk karakter anak usia dini.
Dikatakannya, melalui lomba inovasi pengelolaan PAUD ini, pemerintah ingin mendorong Satuan PAUD agar berinovasi seluas-luasnya dalam bidang sarana-prasarana, pembelajaran, pembiayaan, dan inovasi lainnya sehingga dapat memberikan mutu layanan baik dan tercapainya kemandirian PAUD.
Ditambahkannya, jika PAUD sudah maju dan mandiri, maka tidak akan bergantung lagi pada pemerintah. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.