Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Kapolda NTB: Iskandar Terlibat Jaringan Poso

Kota Bima, Bimakini.com.-Dugaan keterlibatan Ustadz Iskandar dalam jaringan teroris dibuka oleh pihak Kepolisian. Pria yang ditangkap aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Selasa (16/12) sore itu merupakan terduga teroris jaringan Poso. Meski masih ada terduga teroris yang ditangkap, bukan berarti Bima sebagai sarang teroris.

Hal itu disampaikan Kapolda NTB Brigjen Pol Moechgiyarto, SH, M.Hum, yang ditemui di Mako Sub-Detasemen A Bima, Rabu (18/12) siang.

Kapolda menuturkan, saat ini Iskandar ditangani sepenuhnya oleh Densus 88. Pihaknya baru mengetahui setelah penangkapan dilakukan. Sesuai Prosedur Tetap, Densus tidak memberitahukan akan menangkap seseorang, namun memberitahukan pascapenangakapan. Sesuai laporan itu juga, Iskandar merupakan terduga teroris jaringan Poso.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Menurut Moechgiyarto, penangkapan ini tidak menampik dugaan jika teroris masih ada di Bima. Oleh karenanya, dalam konteks tersebut, pihaknya ada untuk menekan keberadaan jaringan dimaksud. Salahsatunya di dalam istitusi Kepolisian dengan memaksimalkan keberadaan Babinkamtibmas berkoordinasi dengan beberapa unsur, mulai dari Lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan TNI agar wilayah tersebut tangguh. Soal penegakan hukum, diserahkan sepenuhnya kepada Densus 88. “Itulah tugasnya kepala wilayah,” ujarnya.

Hanya saja, tambahnya, meski ada  penangkapan bukan berarti Bima sebagai sarang teroris. Masalahnya, meski ada penangkapan namun aktivitas warga tidak terganggu. Kemungkinan Bima masih hanya menjadi tempat persembunyian.

Hal itu bisa dilihat dengan kondisi warga yang masih bisa bekerja normal tanpa merasa terganggu. “Teroris memang ada, tapi image Bima bukan sebagai sarang teroris,” tuturnya.

Terkait penangkapan ini sebelumnya, Jenderal Bintang Satu yang baru menjabat beberapa minggu mengendalikan Polda NTB ini melakukan rapat internal di Mapolres Bima. Hanya saja, saat dikonfirmasi Moechgiyarto menyebutkan jika kunjungannya tersebut merupakan kunjungan tidak resmi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mengaku datang ke Pulau Sumbawa terkait aksi unjukrasa karyawan PT Newmont di Sumbawa yang disebut melibatkan 3.000 pendemo. Di Sumbawa, dia melihat kesiapan Kapolres dalam menangani unjukrasa. Kemudian dia diundang menghadiri Hari Jadi NTB di Dompu. “Sekalian saja saya kunjungi Polres Bima Kota,” pungkasnya. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait