Bima, Bimakini.com,-Ketegangan antara kelompok warga Lingkungan Renda Kelurahan Simpasai dan Kelurahan Kandai 2 Kabupaten Dompu, Kamis malam, kembali pecah. Peristiwa merupakan ‘edisi’ yang kesekian kalinya dalam ‘tema’ yang berbeda.
Akibatnya, tiga orang diidentifikasi menjadi korban. Mereka adalah Buhari (27) dan Adit (20) warga lingkungan Renda, dan Agil karena terkena peluru dari senjata api rakitan.
Bukhari (27) tewas, Adit mengalami luka pada dada kanan dan dirawat di RSUD Bima. Agil yang mengalami luka pada bagian mata dirawat di Klinik Sari Farma Kota Bima. Hingga kemarin aparat masih mengidentifikasi mereka yang menggunakan senjata api tersebut.
Almarhum Buhari dimakamkan Jumat (23/5) di Desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima atau desa tempat kelahirannya. Ratusan orang mengantar korban ke peristirahatan terakhir.
Pemakaman dilakukan setelah shalat Jumat. Di sekitar lokasi pemakaman, terlihat belasan anggota Polres Bima Kabupaten dan Polsek Belo.
Adit, warga lingkungan Renda, dilarikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Kamis (22/5) malam, karena tembakan pada dada kanannya. Namun, Jumat siang kondisinya kian pulih.
Menurut Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) BLUD Bima, dr. Hariyanto, kondisi korban yang diduga terkena tembak senjata rakitan itu telah pulih. Kini korban masih tetap menjalani perawatan insentif. “Kondisi Adit telah pulih, tetapi tetap menjalani perawatan,” katanya di IGD, Jumat (23/5).
Berdasarkan hasil pemeriksaan Rontgen thorax, katanya, korban terkena tembak peluru di bagian dada sebelah kanan. Hasilnya tidak ditemukan proyektil. Kemungkinan telah dikeluarkan di Rumah Sakit Umum Daerah Dompu. “Kami pun mendapatkan hasil pemeriksaan Rontgen dari keluarga Korban yang berasal dari RSUD Dompu,” jelasnya.
Untuk sementara, katanya, hasil visum belum bisa diungkapkan karena masih berkonsultasi dengan dokter bagian bedah BLUD Bima. Lalu kondisi pasien akan dicek kembali. “Pasien tetap ada perawatan lanjutan tim Dokter RSUD,” kata.
Ditambahkannya, bahwa korban konflik Renda dan Kandai hanya satu orang yang dibawa ke RSUD Bima, Kamis malam. Satu orang lainnya, Agil, yang diduga terkena tembakan senapan angin di bagian mata, dirawat di Klinik Sari Farma Raba Bima.
“Hanya Adit yang dirawat intensif di RSUD Bima,” tambahnya.
Kapolres Bima melalui Kapolsek Belo, AKP Syarifuddin J, mengaku kasus ini tidak masuk dalam wilayah hokum Polsek Belo. Tempat kejadian bukan di Bima, melainkan Kabupaten Dompu. “Kami hanya mengontrol saja, bahwa korban yang meniggal akibat perang kampung ini sampai di lokasi dengan selamat. Disamping itu, TKP-nya di Dompu, cuma pemakamannya di Renda,” katanya.
Dijelaskannya, untuk saat ini kondisinya aman, bahkan pihak keluarga rencananya akan menyerahkan kasus ini kepada Kepolisian.
Orangtua korban, Nurdin, menerima kenyataan ini dan tidak akan ada balas dendam. “Kami menerima semua apa yang terjadi, kita semua akan meninggal, cuma kita tidak tahu meninggalnya dimana dan disebabkan apa,” tuturnya.
Dikatakannya, Kepolisian lebih memahami bagaimana menyelesaikan persoalan ini secara hukum. “Kami serahkan kasus ini kepada Polisi saja,” katanya usai pemakaman.
Pantauan Bimeks di lokasi pemakaman, ratusan keluarga dan warga Renda memadati pemakaman. Termasuk kerabat dan anak istri korban terlihat. (K07/K08)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.