Pertandingan Tenis Meja di Riau.
Kota Bima, Bimakini.com.- Atlet cabang tenis meja Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima yang mewakili PGRI Provinsi NTB, berhasil meraih medali perak dan satu-satunya medali yang diraih kontingen PGRI NTB pada perhelatan Porseni Guru tingkat Nasional di Siak Provinsi Riau. Perhelatan Porseni Guru yang berlangsung 20-24 menjadi momen bersejarah bagi kontingen NTB dapat meraih medali.
Ketua PGRI Kota Bima, Drs H Sudirman Ismail, M.Si, mengatakan, cabang olah raga yang dipertandingkan yakni bulutangkis, tenis meja, dan senam, sedangkan bidang seni adalah kesenian daerah, lomba karya ilmiah, dan teknih mengajar. Pada cabang tenis meja beregu PGRI NTB menurunkan petenis meja terbaiknya yakni, Suherman SH, Burhanuddin, S.Pd, Hijrah, S.Pd, dan Inka, S.Pd.
Sejak babak penyisihan, katanya, petenis meja beregu NTB berhasil mengalahkan petenis meja PGRI Bali dengan 3-0, kemudian Provinsi Lampung 3-0. Tidak hanya itu, petenis meja NTB berhasil mengandaskan ambisi tuan rumah dengan kemenangan telak 3-0, disusul menumbangkan petenis meja Sulawesi Utara juga 3-0. Pada babak semi final NTB mengandaskan petenis meja beregu Jawa Tengah 3-0. Namun, saying belum berhasil mengalahkan regu tenis meja Jawa Barat, meski persaingan sangat ketat hingga pada set kelima regus NTB kalah 3-2.
“Ini sejarah baru bagi NTB berhasil meraih medali perak pada cabang tenis meja karena selama ini selalu kandas pada babak perempat final,” ujarnya via telepon seluler, Minggu (28/8).
Tentu prestasi ini, terangnya, membanggakan dan diapresiasi oleh Ketua PGRI Provinsi NTB, Drs H Ali Rahim, M.Pd. Apalagi, mampu mengalahkan daerah lain yang memiliki tradisi juara dalam Porseni Guru se Indonesia. Tidak hanya itu, perwakilan atlet dari 34 Provinsi se Indonesia ikut serta dalam Pertandingan cabang Tenis Meja yang digelar di gedung kesenian Kabupaten Siak dalam perhelatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dia menyebut pertandingan yang dilaksanakan selama dua hari ini, semua Provinsi mengutus atletnya. Bahkan, kata dia, walau tidak penuh mengirim utusan (Atlet, red), setiap Provinsi dengan profesional mengirim perwakilannya dicabang ini. Seharusnya setiap provinsi mengirim 4 perwakilan atau atlet dicabang tenis meja ini.
“Karena beregu dua putra dan dua putri dengan nomor pertandingan ditetapkan panitia, mulai dari singel putra, kemudian singel putri, dan terakhir ganda campuran,” katanya dengan menggunakan setengah kompetisi (system pool).
“Alhamdulillah dengan sistem baru itu menguntungkan petenis meja NTB dan berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan menyambangkan medali perak,” katanya. (BE.23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
