Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Lagi, Pelajar SMAN 1 Belo Dibacok

Ilustrasi: samawarea

Ilustrasi: samawarea

Bima, Bimakini.- Kasus perkelahian siswa di SMAN 1 Kecamatan Belo kembali berulang. Beberapa siswa terlibat perkelahian  saat kegiatan belajar-mengajar (KBM) berlangsung Senin (29/08) siang.

Perkelahian di lingkungan sekolah  itu, satu  mantan siswa setempat KA terkena bacok. Tiga siswa setempat babak-belur.

Akibat insiden itu, KA yang telah lama dikeluarkan dari SMAN 1 Belo terluka. Dia  mengalami luka sobek pada bagian kepala akibat terkena parang. KA langsung dilarikan ke PKM terdekat.

Belum diketahui pasti motif perkelahian siswa tersebut. Namun, saat saling kejar  di lingkungan sekolah,  guru dan siswa panik dan ketakutan. Pihak sekolah memulangkan semua siswa sebelum waktunya. Masalahnya kondisi  sekolah saat itu dan setelah insiden tidak lagi kondusif.

Kepala sekolah setempat, Muhammad Taslim, MPd, yang dikonfirmasi membenarkan adanya  perkelahian siswa di halaman sekolah setempat. Namun, siswa yang sudah lama dipindahkan itu datang di SMAN 1 Belo. Entah apa sebabnya sehingga terllibat perkelahian dengan siswa setempat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Siswa sudah dipindahkan bernama KA itu menjadi korban pembacokan di halaman sekolah saat terlibat perkelahian,” jelasnya Senin (29/08) di sekolah setempat.

Diakuinya, siswa terpaksa dipulangkan lebih cepat, karena guru dan siswa panik dan berhamburan. Selain itu  kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan KBM. Bahkan, insiden itu pun saat ada aparat Kepolisian di sekolah. Soal tindakan pembacokan,  kurang mengetahui parang dibawa masuk atau tidak.

Namun, setiap hari menyisir  siswa yang  ke sekolah untuk memeriksa. “Parang itu diduga dimasukkan di bagian belakang sekolah melalui temannya yang datang terlambat. Kalau dimasukkan melalui pintu masuk kayaknya tidak, karena tidak tetap  sweeping,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi maraknya  perkelahian antarsiswa, diakuinya,  upaya pembinaan setiap saat dilakukan oleh Kasek maupun Wakasek Kesiswaan. “Setiap pekan kita evaluasi selama satu minggu, bahkan saya ingatkan kepada guru agar tidak meninggalkan kelas, supaya aktivitas siswa tetap terawasi,” jelasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Diakui Taslim, mirisnya siswa di sini, ketika disuruh masuk justru tidak mau, sehingga mereka yang berada di luar lingkungan sekolah inilah yang memulai perkelahian. “Kalau hasil penanganan selama ini, kejadian dalam sekolah tidak terlepas dari perbuatan mereka di luar sekolah sehingga berlanjut pada saat KBM berlangsung,” katanya. (BK34)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait