Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Warga Kecewa Soal Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi

ilustrasi

ilustrasi

Dompu, Bimakini.com.- Harapan masyarakat Dompu dan Indonesia terhadap penegakan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi  di Indonesia umumnya dan Dompu khususnya terus meninggi. Namun, ironisnya saat Indonesia ber-Hari Jadi  ke-71, masalah penegakan hukum dan korupsi masih menjadi isu hangat dibicarakan masyarakat.

Kekecewaan pun muncul dari sebagian warga melihat kondisi itu. Apalagi, Presiden  RI tidak menyinggungnya saat pidato kenegaraan.  “Saya kecewa dan pesimis dengan penegakan dan pemberantasan korupsi,” ujar warga Matua Kecamatan Woha, Ibrahim, di Dompu Jumat (19/8/2016).

Menurutnya, Presiden Jokowi saja dalam pidato kenegaraan   pada tanggal 16 Agustus 2016 di gedung DPR/MPR tidak pernah sedikit pun menyinggung tentang penegakan hukum dan upaya pemberantasan korupsi. “Sebagai rakyat kecil kami cukup prihatin,” ujarnya.

Padahal, menurut pria paruh baya yang  selalu menyimak berita berita  TV itu, jika saja Presiden sedikit memberikan penegasan pada masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, maka jajaran   di bawahnya akan ikut meresponsnya.

Ibrahim teringat saat kepemimpinan Presiden SBY,  dalam setiap pidato kenegaraannya selalu menegaskan tentang pentingnya penegakan hukum, ilegal loging, dan pemberantasan korupsi. “Saya melihat Presiden ngambang dalam urusan korupsi,” sesalnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Semestinya, momentum Hari Ulang Tahun ke-71  Kemerdekaan ini bisa dijadikan ajang  untuk lebih menegaskan pentingnya penegasan hukum dan pemberantasan korupsi.

Warga Warga Baka Jaya Kabupaten Dompu,  Sahbudin, sependapat dengan Ibrahim. Menurutnya, Narkoba lebih parah dari  korupsi.  Karena korupsi-lah  bangsa ini tetap terpuruk dibandingkan dengan

Negara di Asia Tenggara yang merdeka jauh lebih dahulu dari Indonesia. Tetapi, mereka sudah lebih dulu maju karena tingkat korupsinya sangat rendah.

“Kendati kami rakyat jelata, tapi tahu situasi Indonesia saat ini,” ujar didampingi  beberapa warga.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Mereka pun mencontohkan  Malasyia yang sudah maju dan bahkan menjadi tempat pencari kerja bagi jutaan warga Indonesia. “Ironis kalau korupsi masih merajalela, jangan harap indonesia bisa maju,” katanya. (BK24)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

NTB

Mataram, Bimakini.- Kran ekspor Benih Bening Lobster (BBL) dibuka kembali melalui Permen KP Nomor 7 Tahun 2024. Ini artinya ada harapan pendapatan daerah akan...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima ingin menciptakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima tahun 2024, yang menggembirakan. Untuk...

Jalan-jalan

IKAN Patin yang dalam bahasa latinnya disebut Pangasius merupakan jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan patin memang tidak populer seperti salmon. Harganya juga tidak...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Untik mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat serta memastikan kenyamanan tempat ibadah, Polres Bima Kota beserta Polsek jajaran menggelar kegiatan bakti...

Peristiwa

Matram, Bimakini.- Keluhan terhadap Permen Kelautan dan Perikanan (KP) No 7 Tahun 2024 ternyata tidak hanya oleh DPD HNSI NTB. Tapi hampir seluruh stakeholder...